
Manado, BeritaManado.com – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Utara (Sulut), dinamika politik internal partai mulai memanas.
Di tengah arus kuat dukungan yang mengalir ke petahana Ketua DPD I Golkar Sulut, Christiany Eugenia Paruntu (CEP), muncul satu sinyal berbeda dari Bolaang Mongondow (Bolmong).
DPD II Partai Golkar Bolmong yang dipimpin Aditya Anugerah Moha memilih untuk tidak terburu-buru menentukan arah dukungan.
Dalam pernyataannya kepada media, Aditya tampil tenang dan diplomatis.
Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
“Musda tinggal menunggu petunjuk DPP. Kapan akan dijadwalkan,” ucapnya singkat saat ditemui di sebuah kafe di Manado.
Sikap “wait and see” ini menarik perhatian, terlebih karena mayoritas DPD II se-Sulut sudah terang-terangan menyatakan dukungan kepada CEP.
Namun Aditya menegaskan bahwa DPD II Bolmong tetap berpegang pada mekanisme partai dan enggan larut dalam gelombang dukungan yang belum tentu final di forum Musda.
“Kita belum tahu skema nanti di floor seperti apa. Kita lihatlah nanti perkembangannya,” tuturnya dengan santai namun penuh makna.
Ketika ditanya soal dominasi dukungan kepada CEP, Aditya hanya melempar senyum dan menjawab singkat, “Baguslah, amanlah.” Sebuah respons ringan yang justru menyiratkan sikap independen dan terukur tidak mudah terpengaruh euforia mayoritas.
Meski demikian, Aditya memastikan dirinya tidak akan ikut mencalonkan diri dalam kontestasi Ketua DPD I.
“Kalau saya, fix tidak,” tegasnya.
Namun apakah DPD II Bolmong akan memberikan dukungan kepada salah satu calon?
“Kalau soal dukung mendukung, nanti kita lihat bagaimana perkembangan ke depan,” ujarnya, menyisakan teka-teki yang belum terjawab.
Sikap hati-hati dan tidak terburu-buru dari DPD II Bolmong ini menjadi catatan tersendiri dalam peta politik internal Partai Golkar Sulut.
Di tengah konsolidasi yang semakin mengerucut ke CEP, posisi Bolmong bisa jadi penentu penting dalam dinamika Musda mendatang.
(Jhonli Kaletuang)