Mandolang, BeritaManado.com — Tak butuh waktu lama bagi Musyawarah Daerag (Musda) DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Provinsi Sulawesi Utara untuk memiliki nakhoda definitif.
Pada Musda ke-VIII yang dilaksanakan Mercure Tateli Beach Resort Kecamatan Mandolang, Bung James Arthur Kojongian terpilih secara aklamasi, dimana perwakilan dari 15 kabupaten/kota satu suara mendukungnya untuk menakhodai AMPI Sulut lima tahun kedepan.
James Kojongian sendiri, baik dalam sambutan maupun ketika diwawancarai wartawan mengatakan bahwa saat ini AMPI Sulut saat ini hidup kembali dengan semangat baru untuk menjalankan organisasi di seluruh tingkatan kepengurusan.
“Yang penting dalam waktu dekat ini bukan sederet program kerja, akan tetapi pengurus yang akan terbentuk nanti akan mengupayakn konsolidasi organisasi sampai ke tingkat kabupaten/kota, kecamata serta desa dan kelurahan. Setelah semua struktur terbentuk, barulah kita bergerak dengan program kerja,” ungkap James Kojongian.
Sementara itu, Plt Ketua AMPI Sulut (Demisioner) Bung Jerry Sambuaga mengungkapkan bahwa pelaksanaan Musda adalah respon terhadap kebutuhan organisasi. DPP sendiri menyadari bahwa organisasi yang didirikan oleh Partai Golkar ini harus berperan tidak hanya di bidang kepemudaan,tetapi juga kemasyarakatan.
“Kedepan saya harap bisa melihat kiprah AMPI Sulut turut mewarnai pembangunan bangsa di segala bidang. Khusus menghadapi tahun politik, saya berharap semua yang ada di dalam struktur organisasi untuk dapat membantu mensukseskannya dengan memaksimalkan peran dari seluruh pemangku kepentingan,” tandas Jerry Sambuaga.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AMPI Bung Dito Ariotedjo yang turut didampingi Sekjen Akbar Laluasa mengaku sangat optimis bahwa dibawah kendali Bung James Arthur Kojongian, AMPI Sulut akan sukses menjalankan tugas dan perannya di tengah-tengah masyarakat.
“Kita harus bersatu,berbagi dan berprestasi. Untuk meningkatkan kapasitas kader AMPI, kita harus banyak belajar. Untuk dunia politik, kita juga jangan bersikap apatis. Penting untuk diketahui adalah bagaimana kedepan menjalankan organisasi dengan kreatif dan inovasi terutapa pembiayaan operasional, agar tidak terlalu tergantung kepada pemerintah,” tutur Bung Dito.
(Frangki Wullur)