Tondano – Sejarah koalisi terbesar dalam perhelatan Pilkada Minahasa tahun 2018 mendatang bakal segera terwujud. Hal itulah yang sedang dijajaki salah satu kandidat kuat James Arthur Kojongian (JAK) dengan mendaftar sebagai Calon Bupati di tiga partai berbeda, Rabu (13/9/2017) siang tadi di Tondano dan Manado.
JAK yang didampingi isteri tercinta Mikha Paruntu, keluarga dan para pendukung pertama kali berkunjung ke Sekretariat DPD Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Minahasa di Tondano dan selanjutnya ke Sekretariat DPC Partai Gerindra Minahasa. Setelah itu, rombongan menju Sekretariat DPD Partai Demokrat di Manado.
Ketua DPD Partai NasDem Minahasa Johan Watung mengatakan bahwa partainya itu telah menerima pengembalian formulir pendaftaran calon berupa biodata dan berkas lainnya. Tentu setelah pendaftaran masih ada lagi proses yang harus dilalui oleh calon bersangkutan, dimana salah satunya yaitu melengkapi persyaratan yang ada.
“Kami akan menjalin komunikasi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas jumlah kursi DPRD Minahasa untuk bisa mengusung calon. Namun jika koalisi besar terwujud, maka ini adalah yang terbesar dan bisa dikatakan pertama kali terjadi di Kabupaten Minahasa. Akan tetapi semua itu baru akan dilakukan pembicaraan,” kata Watung.
Di tempat berbeda, Ketua DPC Partai Gerindra Minahasa Man Tojo Rambitan mengungkapkan, partainya itu sudah membuka pendaftaran calon kepala daerah dan JAK adalah yang pertama yang melakukannya. Selain JAK belum ada figur lain yang mendaftar ataupun setidaknya mengambil formulir berhubung waktu masih cukup panajang.
“Namun demikian kami dari jajaran Partai Gerindra Minahasa memberikan apesiasi sambil berharap komunikasi politik dengan partai lain akan berjalan dengan baik, sehingga harapan untuk membentuk koalisi besar dapat terwujud, sebagai bentuk kesiapan untuk berpartisipasi pada Pilkada Minahasa 2018 nanti,” kata Rambitan.
Salah satu pengurus Partai Demokrat Kota Manado James Karinda sehubungan dnegan mendaftarnya adik iparnya Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia ‘Tetty’ Paruntu itu merupakan sesuatu yang membanggakan jika di Minahasa partainya itu dapat mengusung calon meski harus berkoalisi dengan partai lain.
“Saat pendaftaran dibuka, maka itu artinya kita sudah siap mengusung. Untuk koalisi sedang dibangun komunikasi intensif dengan partai lain. Sebaliknya, jika Demokrat tidak mengusung calon, maka itu sangat disayangkan. Untuk figur JAK ini saya yakin dia sudah teruji sebagai bagian dari tokoh pemuda,” ungkap Karinda.
Sementara itu, JAK sendiri dalam samubtannya mengatakan bahwa dengan mendaftar di tiga partai tersebut bukan berarti dirinya saat ini berdiri di persimpangan jalan. Justeru dengan demikian, diakui bahwa dirinya bersama dengan jajaran partai dan pendukung sedang berdiri suatu titik untuk memulai perjalanan yang baru.
“Terima kasih tentunya kepada kader dan pimpinan ketiga partai yang sudah berkenan menerima formulir pendaftaran calon yang dikembalikan beserta dengan isiannya. Saya bersedia mengikuti semua ketentuan yang ditetapkan partai masing-masing. Dengan demikian, saya bersyukur bahwa semuanya berjalan sesuai rencana hari ini,” tandasnya.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Dr Jerry Massie mengatakan bahwa memang benar tiga partai tersebut bergabung dalam sebuah koalisi besar, maka persaingan merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, itu akan sangat seru. Namun demikian, hal ini tetap membutuhkan kerja keras dari dari semua elemen partai dan simpatisan.
“JAK bersama koalisi besarnya itu bisa menjadi penantang serius Jantje Wowiling Sajow yang dikabarkan akan segera ditetapkan sebagai kandidat dari PDI Perjuangan. Dengan demikian, suasana akan semakin ramai diperbincangkan. Tentunya menarik ditunggu hal-hal penting yang akan partai pengusung lakuka nantinya,” katanya. (frangkiwullur)