TUMPAAN – Perayaan HUT Proklamasi RI ke-66 Kabupaten Minahasa Selatan yang dirangkaikan dengan berbagai kegiatan. Diantaranya, upacara bendera dan pawai pembangunan. Kamis (18/08). Pawai pembangunan dilepas Bupati Tetty Paruntu di Jembatan Maruasey Desa Lelema Kecamatan Tumpaan. Menariknya, pawai pembangunan tersebut diikuti seluruh SKPD, Kecamatan, Bagian dan SMA/SMK serta SMP, SD sampai TK dan PAUD se-Minsel. Selain itu, perusahaan swasta dan BUMD yang ada
di Minsel ikut meramaikannya.
Dari pantauan wartawan beritamanado, peserta ada yang sudah tiba di Jembatan Maruasey sejak Rabu (17/08) malam hari. Ada juga yang datang sejak pukul 07.00 Wita Kamis. Namun, pesertanya datang dari desa-desa dan kecamatan se-Minsel. Menariknya, suasana panas terik matahari menyengat pun para peserta tetap ikut pawai pembangunan.
‘’Biar jo panas, kami yang datang dari jauh yaitu desa Kumelembuai Satu Kecamatan Kumelembuai tetap ikut pawai. Karena, ini pawai perdana dibawah kepemimpinan Bupati Tetty Paruntu bersama Wakil Bupati Sonny Tandayu. Biar pula harus berpanas-panas di jalan raya, kami tetap ikut meramaikannya,’’ ujar Billy M ketika bersua dengan wartawan ini.
Menurutnya, “desa kami ikut pawai pembangunan sekaligus memperlihatkan semua potensi yang ada di desa tercinta ini. Lagipula, banyak potensi yang ada di desa ini. Maka dari itu, kami pun harus turun dan memperlihatkannya. Karena pula, warga pada umumnya sangat respon dengan pawai pembangunan tersebut,” tambahnya.
Menariknya lagi, jalan Trans Sulawesi dari Desa Lelema-Tumpaan sampai Desa Teep Trans-Amurang Barat (sekitar 20 km, red) terlihat macet iring-iringan kendaraan roda dua dan empat. Bupati CEP bersama Ketua DPRD Boy Tumiwa melaju dengan mobil patwal dengan melambai-lambaikan tangan kepada masyarakat Minsel. Sama halnya dengan Wakil Bupati Sonny Tandayu juga dengan menaiki mobil rambo miliknya ikut pula melambai-lambaikan tangan yang langsungmendapat aplaus dari warga sekitar.
‘’Pawai pembangunanyang dilaksanakan Pemkab Minsel Kamis tadi lain dari pada lainnya. Karena memang, pawai-pawai tahun kemarin biar cuma dari Kantor Bupati Minsel tetap ramai. Karena, ikut pula kendaraan tradisional (bendi, red) dan bersepeda ria. Baik dari anak TK sampai orang tua pun ikut meramaikan pawai tersebut. Namun demikian, pawai pembangunan ini cukup melelahkan. Banyak diantaranya langsung kembali biar tak sampai di finish,’’ sebut Ibu Deitje Kountul Kandoli, IRT Buyungon. (ape)