Inilah jalan Trans Amurang-Tombatu, yang kondisinya semakin rusak. Bahkan jadi sama dengan laut dangkal. Sayang, perhatian Pemprov Sulut belum ada. (foto beritamanado)
Ruasey: Pernyataan Moniaga Asbun
AMURANG—Awal September lalu, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Juddy Moniaga, SE menyatakan, bahwa jalan Trans Amurang-Tombatu akan segera diperbaiki. Bahkan, melalui APBD-P 2011 atau anggaran Dinas PU Sulut sebesar Rp 1,8 miliar. Namun demikian, anggaran APBD-P saja sudah akan habis. Tetapi, perbaikan jalan sentra dua kabupaten (Minsel-Mitra) pun belum ada tanda-tanda.
Tokoh masyarakat Amurang, Teddy Ruasey ketika menghubungi media ini, Sabtu (19/11) siang tadi membenarkannya. ‘’Benar, awal September lalu, anggota DPRD Sulut Juddy Moniaga sempat ceplas-ceplos di sejumlah media, bahwa jalan Trans Amurang-Tombatu akan segera diperbaiki,’’ kata Ruasey.
Namun, jelas Ruasey hingga akan berakhir APBD-P Pemprov Sulut belum ada tanda-tanda jalan tersebut diperbaiki. ‘’Apakah pernyataan Moniaga hanya asal bunyi alias asbun. Kalau dia merasa sebagai utusan Minsel-Mitra. Maka, dia (Moniaga,red) harus memperjuangkan bersama-sama dengan anggota DPRD Sulut lainnya asal Minsel-Mitra,’’ tegasnya.
Lanjut mantan Hukum Tua Desa Kilometer Tiga ini, bahwa masakan perbaikan jalan Trans Amurang-Tombatu hanya sebesar Rp 1,8 miliar. Ini jalan trans yang menghubungkan antara Kabupaten Minsel dan Mitra.
‘’Masakan, hanya dengan anggaran sekitar Rp 1, 8 miliar. Bayangkan, jalan milik Provinsi Sulut hanya dianggarkan sedikit. Ini mustahil adanya, sebab dirinya juga tak percaya kalau perjuangan Moniaga Cs hanya mendapat jatah sebesar itu,’’ sebut Ketua BPD Kilometer Tiga ini.
Ditambahkannya, untuk pengaspalan jalan dengan menggunakan hotmix saja bisa menelan anggaran miliaran rupiah. Lantas, kenapa jalan Amurang-Tombatu hanya dengan Rp 1,8 miliar.
‘’Inikah perjuangan Moniaga Cs yang juga representatif dari utusan Minsel-Mitra. Coba lihat, jalan Amurang-Tombatu semakin hari semakin rusak. Tatkalah musim hujan turun, jalan ini menjadi kuala mati. Kendaraan roda dua dan empat yang akan melewati harus ekstra hati-hati. Sebab, bisa saja mesin kendaraannya mati mendadak,’’ ulasnya.
Menurutnya, ini warning warga Amurang. Khususnya, warga KM3 dan Ranoketang Tua, bila sampai Desember 2011 belum diperbaiki. Maka, jalan tersebut akan ditutup warga. Bahkan, pihaknya akan menanam pohon pisang disemua jalan berlobang.
‘’Bagaimana mungkin, kami tak akan marah. Masalahnya, janji-janji Pemprov Sulut hanya omong kosong. Lebih marah lagi, kepada anggota DPRD Sulut asal Minsel-Mitra yang hanya asbun semuanya. Kalau mereka merasa orang Minsel-Mitra, harus prioritas dan sama-sama memperjuangkan jalan Trans Amurang-Tombatu. Bukannya diam saja,’’ pungkas Ruasey. (ape)