Bitung—Pembangunan jalan lingkar Pulau Lembeh dinilai warga mubasir dan hanya menghabiskan anggaran. Pasalnya, sejumlah titik yang sudah diaspal rusak dan mulai ditubuhi tumbuhan liar karena tidak dilalui kendaraan bermotor roda empat.
“Jalan lingkar Lembeh percuma saja dibangun, karena hingga saat ini belum pernah dilalui roda empat. Akibatnya banyak yang mulai rusak dan ditubuhi rumput liar,” kata salah satu warga Lembeh Utara, Yapner Wonga.
Ia beserta warga juha menilai, pengerjaan jalan lingkar Lembeh hanya asal-asalan. Terbukti dari aspal yang begitu gampang ditumbuhi rumput liar kendati baru beberapa bulan selesai diaspal.
“Kontraktor berusaha menyembunyikan dengan cara rutin menyemprotkan cairan pengering rumput tapi tetap saja rumput tumbuh kembali,” katanya.
Lokasi yang mulai rusak dan ditumbuhi rumput menurut Wonga adalah sebagian jalan Kelurahan Mawali, Pintu Kota dan Kareko. “Kami berharap ini bisa menjadi perhatian walikota, jangan hanya membangun infrastruktur yang asal-asalan. Belum digunakan tapi sudah rusak,” katanya.
Sementara itu, Kadis PU, Max Tambuwun mengatakan, jalan lingkar Pulau Lembeh akan tetap ditumbuhi rumput jika tidak digunakan. Karena menurutnya, kendaraan roda empat dan roda dua juga membantu dalam memadatkan ruas jalan dan mencegah tumbuhnya tanaman liar.
“Aspal jika tidak dilalui kendaran maka akan cepat rusak,” kata Tambuwun.
Pun demikian, Tambuwun mengaku akan berkoordinasi dengan kontraktor, karena perawatan jalan lingkar Pulau Lembeh masih menjadi tanggungjawab kontraktor sampai dengan bulan Januari mendatang. “Jadi kami akan minta kontraktor segera melakukan perawatan dengan melakukan perbaikan yang dianggap rusak dan ditumbuhi rumput,” katanya.(enk)