“Serahkan keberadaan lembaga pendidikan para calon imam (Seminari) bersama para pembinanya kepada Bunda Maria untuk menjaga para imam sekarang dan nanti – Mgr. Antonio Guido Filipazzi
Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Antonio Guido Filipazzi tidak datang sendiri, melainkan dengan membawa pesan khusus Paus Fransiskus bagi umat Katolik. Pesan tersebut menyatakan bahwa gereja bukanlah lembaga sosial atau politik. Para imam juga diingatkan untuk tidak menjadi pelayan sosial.
Mgr. Filipazzi menambahkan, dalam praktek kehidupan seorang imam tidaklah cukup hanya dengan memenuhi keutuhan pribadi. Seorang imam harus punya visi pelayanan untuk membantu semua murid Yesus di dunia ini agar tidak kehilangan arah dan tujuan hidup. Dalam hal ini mencontohi kehidupan Bunda Maria adalah sesuatu yang harus dilakukan.
Dijelaskannya, terkadang dalam persekutuan gereja orang berpikir materialisme atau duniawi dan juga sering kehilangan akal sehat. Disinilah dibutuhkan peran seorang imam untuk membantu umat menemukan kembali arti dan tujuan hidupnya yang sebenarnya di hadapan Tuhan dan sesama.
“Arti hidup seorang imam adalah pelayanan imamat dan aksi nyata dari gereja itu sendiri. Mohonkanlah bantuan Bunda Gereja (Maria) dalam segala hal, karena dia tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dia membantu kita dalam segala hal yang dimohonkan kepada Puteranya Yesus,” ungkap Filipazzi dalam khotbahnya di pada pesta 60 tahun Seminari Tinggi Hati Kudus Pineleng, Jumat (15/8/2014) lalu. (frangkiwullur)