Manado, BeritaManado.com – Partai Rakyat Adil Makmur atau Partai Prima menjadi buah bibir usai gugatannya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai dinyatakan tak lolos atau memenuhi syarat sebagai peserta Pemilu 2024.
Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, salah satu putusan PN Jakarta Pusat atas gugatan Partai Prima itu yakni menghukum KPU untuk melaksanakan menunda tahapan pelaksanaan Pemilu 2024 hingga 2025.
Sejumlah pakar hingga para partai politik lain pun menyatakan kritiknya terhadap adanya putusan PN Jakarta Pusat tersebut. Selain itu mereka juga mencibir Partai Prima lantaran dinilai telah keliru mengajukan materi gugatan dianggap sebagai sengketa Pemilu.
Lantas siapakah Partai Prima dan siapa orang dibalik partai tersebut?
Partai Prima dideklarasikan pada 1 Juni 2021 yang lalu di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan. Saat deklarasi, Ketua Umum DPP Partai Prima Agus Jabo menjelaskan bahwa partainya merupakan partainya rakyat biasa yang lahir di pusaran arus kehidupan bangsa yang keras.
Menurutnya, partainya juga lahir karena melihat kehidupan bangsa telah kehilangan gagasan besarnya. Dari mulai ketidakadilan, kemananan dan kedamaian.
Partai Prima dideklarasikan kemudian langsung menawarkan sejumlah solusi untuk mengatasi masalah ketimpangan yang terjadi. Setidaknya ada 4 poin yang yang ditawarkan.
Pertama, Prima akan memperjuangkan reformasi perpajakan di Indonesia agar lebih berkeadilan.
Kedua, partainya akan memanfaatkan sumber daya yang Indonesia dimiliki dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dengan indrustri nasional yang kandiri; membangun pertanian modern, memajukan UMKM dan koperasi sebagai soko guru ekonomi bangsa, dengan menjadikan seluruh bangsa Indonesia, apapun sukunya, apapun agamanya, hidup dalam keadilan, kemakmuran, bersatu, tentram lahir batin.
Ketiga, menjadikan negara Indonesia sebagai negara maju, yang kuat dan berdikari, baik ekonomi, politik maupun sosial budaya, dengan sistem demokrasi partisipatif, pemerintahan bersih, dengan sumber daya manusia yang unggul, setara dan tidak lagi menjadi pengikut bagi negara lain.
Keempat, dengan kemakmuran dan berdikari, Indonesia akan menjadi negara yang terlibat aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Tokoh Dibalik Prima
Mayoritas Partai Prima diisi oleh para aktivis organisasi gerakan sosial, serikat buruh, aktivis Islam, pelaku UMKM, profesional, aktivis perempuan dan kaum muda.
Ketua umum partainya yakni Agus Jabo merupakan aktivis 98 yang melawan rezim Soeharto di era orde baru. Agus adalah ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang pernah mengikuti Pemilu 1999.
Tak hanya itu, Sekretaris Jenderal DPP Partai Prima Dominggus Oktavianus Tobu Klik juga miliki latar belakang yang sama dengan Agus Jabo.
Tak kalah juga menarik yakni sosok Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) yakni purnawirawan Jenderal TNI Angkatan Darat, Mayjen (Purn) R Gautama Wiranegara.
Gautama merupakan orang militer yang aktif di dunia intelijen. Ia tercatat pernah ada di Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, dan pernah bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 2010.
Tak sampai disitu, Gautama aktif juga di BNPT dengan menjabat sebagai Sekretaris Utama sejak 2016 dan pensiun pada 2018 silam.
Menemui Gautama di Kantor DPP Partai Prima, di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (3/3/2023). Ia mengaku, tertarik bergabung dengan Partai Prima lantaran beririsan dengan PRD.
“Saya punya chemistry luar biasa dengan Prima. Prima kan inisiasi dari PRD. Dan saya bagian dari PRD udah sejak aktif dulu,” kata Gautama.
Ia mengaku, sudah menjalin kedekatan dengan PRD sejak 2004 silam. Bahkan dirinya kala itu masih aktif sebagai perwira TNI.
“Mungkin sebelumnya kali. Tapi resmi 2004 lah. Waktu itu saya masih aktif. Dan bukan abal-abal. Artinya apa, bukan hanya statement. Ada suratnya saya. Resmi,” tuturnya.
Gautama mengatakan, tak pernah merasa kontras dengan para aktivis PRD dan Partai Prima lantaran dirinya memiliki latar belakang militer.
“Nggak pernah. Saya 2018 kan saya pensiun. Malah kita pensiun saya sama-sama temen-temen PRD memberikan pendidikan politik Pancasila di aliansi mahasiswa Papua. Sekarang sampaikan aja, kalau yang disandera kesulitannya tinggi, udah berapa hari itu. Serahkan ke Prima aja itu. Selesai,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, simpatinya terhadap Partai Prima kekinian karena partai tersebut dianggap memperjuangkan rakyat kecil, dari mulai petani hingga nelayan.
“Karena apa yang dilakukan ini demi rakyat. Petani nelayan, sama pengusaha besar seenaknya aja. Saat itu lah PRD yang memperjuangkan hak mereka,” pungkasnya.
Profil Partai Prima pada Pemilu 2024
Partai Prima merupakan partai baru yang mendaftar menjadi peserta Pemilu 2024. Pada mulanya Partai Prima bernama Partai Kemajuan yang berubah nama menjadi Partai Rakyat Adil Makmur melalui akta Nomor 14 tertanggal 11 Agustus 2020.
Partai Prima mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM pada 2020 lewat surat nomor M.HH-21.AH.11.01. Selanjutnya Partai Prima dideklarasikan pada 1 Juni 2021 di Jakarta.
Lahirnya Partai Prima memiliki semangat yang sama dengan partai lamanya yang menyatakan dukungan penuh pada kepentingan masyarakat. Partai rakyat biasa, begitu mereka biasa menamakan diri.
“Prima lahir dari rahim perjuangan rakyat untuk melawan dominasi oligarki, saatnya menunjukkan kekuatan,” tulis Partai Prima di media sosial resmi milik partai.
Dalam perjuangannya, Partai Prima membawa sejumlah gagasan mengenai pentingnya keadilan untuk seluruh rakyat. Sejumlah isu yang diusung adalah mendesak pengesahan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, menolak kenaikan harga BBM, mendorong kenaikan pajak untuk kelompok ekonomi atas.
Advertisement “Pemilu 2024 bukan sekadar pergantian kekuasaan, tetapi perubahan, 99% orang harus berdaulat penuh baik ekonomi maupun politik, agar masyarakat adil , makmur dan bahagia terwujud,” ujar Agus Jabo.
Pada 3 September 2022, Partai Prima mendaftar secara resmi menjadi peserta pemilu 2024. Namun saat pengumuman partai yang lolos verifikasi administrasi, KPU menyatakan Partai Prima tidak lolos.
Partai Prima tidak terima dengan keputusan itu dan mengajukan gugatan ke Badan Pengawas Pemilu.
“Berdasarkan data yang kami miliki, dokumen administrasi yang kami serahkan ke KPU lengkap dan melebihi syarat minimal, 34 provinsi, 423 kabupaten/kota, 3436 kecamatan dan 327.298 anggota,” kata Agus Jabo saat itu.
Pada perjalannya, Bawaslu tidak meloloskan Partai Prima. KPU pun menolak gugatan partai Prima dan tetap menyatakan partai rakyat biasa itu tidak lolos sampai akhir menjadi peserta pemilu.
Pada 8 Desember 2022, Partai Prima kemudian melayangkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selain gugatan di Pengadilan Partai Prima juga melakukan aksi unjuk rasa pada 14 Desember 2022 menolak putusan KPU.
Dalam gugatannya Partai Prima menyatakan telah dirugikan oleh kesalahan verifikasi yang dilakukan KPU. KPU disebut tidak memiliki dasar yang kuat dalam menetapkan Partai Prima tidak memenuhi syarat sehingga tidak bisa mengikuti verifikasi faktual.
Partai Prima menyebut KPU telah bekerja serampangan dalam melakukan verifikasi di 22 Provinsi.
Susunan Pengurus Partai Prima
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP): R Gautama Wiranegara
Ketua Umum: Agus Jabo Priyono
Sekretaris Jenderal: Dominggus Oktavianus Kiik
Bendahara Umum: Diena Charolin Mondong
Wakil Ketua Umum: Alif Kamal, Maaruf Asli Bhakti, Wahida Baharuddin Upa
Wakil Sekretaris Jenderal: Rini Hartono, Surya
Wakil Bendahara Umum: Minaria Christyn Simarmata, Kelik Ismunanto
Juru Bicara: Farhan Abdillah Dalimunthe, Rintis Yulianah, Samsudin Saman, Fentia Budiman, Arkilaos Baho, Intan Nurbakti, Mesak Habary.
(abinenobm)