Manado – Kelangkaan LPG selama beberapa hari ini yang terjadi di Sulawesi Utara dikarenakan faktor alam. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sulut DR Adry Manengkey, saat melaksanakan pertemuan dengan pihak Pertamina Senin, (8/4).
“Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan LPG untuk wilayah Sulut sudah kembali normal, kelangkaan beberapa hari ini bukan kerena kehabisan stok, namun karena faktor alam di kota Bitung, kuota tidak berkurang dan pengiriman dari pusat semuanya berlangsung normal,” ujar Manengkey.
Secara teknis juga disampaikan Sales Executive LPG Sulut Gorontalo Mahfud Nadyo dimana pendistribusian LPG terganggu karena faktor alam.
“Kapal pembawa LPG sudah berlabuh di Bitung, namun untuk mengangkut LPG dari kapal ke darat memerlukan satu kapal LCT yakni kapal perantara yang mengangukut LPG dari kapal pembawa ke darat, kapal LCT ini tidak bisa menuju ke kapal pengangkut yang berlabuh karena tidak datangnya air pasang. Kapal tersebut kandas di pantai Bitung,” jelas Mahfud.
Menurut dia pihak pertamina sudah berusaha semaksimal mungkin agar seluruh pasokan LPG bisa terangkut sepenuhnya hingga ke darat, namun keadaan cuaca tidak memungkinkan sehingga pihaknya mau tidak mau harus menunggu sampai adanya air pasang agar penyaluran LPG lancar kembali.
Pihaknya juga tidak bisa memprediksi keadaan cuaca di kota Bitung. Untuk membantu kekurangan LPG di Sulut, pihak Pertamina meminta bantuan dari Gorontalo, tapi stok tersebut juga belum bisa memenuhi sepenuhnya kebutuhan Sulut yang mencapai 80 sampai dengan 90 MT.
“Kami menjamin untuk hari ini dan seterusnya pesokan LPG sudah kembali normal karena cuaca sudah bersahabat lagi, air laut kembali pasang sehingga pasokan LPG kembali normal,” katanya. (Jrp)