Manado – Menanggapi pemberitaan sebelumnya terkait yang disampaikan akademisi Unsrat, Dr Ferry Daud Liando SIp, MSi bahwa banyak uang negara terkuras hanya karena untuk pembiayaan pejabat publik belajar dengan sering melakukan Kunjungan Kerja (Kunker), mendapat tanggapan dari dua Legislator.
— FERRY LIANDO: Uang Negara Terkuras untuk Pembiayaan “Belajar” Legislator —
Meiva Salindeho berpendapat, tidak semua orang memiliki ilmu yang cukup saat menempati sebuah jabatan. Terkait pemanfaatan uang negara yang dipakai untuk kegiatan dewan melakukan Kunker bukan menjadi masalah jika dipertanggungjawabkan.
“Tidak ada orang yang Maha tahu Doktor sekalipun perlu pengetahuan yang tidak dibidanginya. Dan jika anda jadi anggota Dewan pasti akan ikut Kunker, apalagi dinamika dan tidak stabilnya aturan-aturan di Indonesia. Mungkin yang terpenting tanggung jawab personal terhadap penggunaan dana-dana APBD, dan pertanggungjawaban moral yang menggunakannya. Saya menjadi pinter dengan kunker,” kata anggota DPRD Sulut ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Manado, Richard Sualang mengatakan bahwa, kegiatan Kunker akan menjadi sebuah persoalan, jika pejabat atau legislator yang sering mengikuti Kunker atau Studi Banding tidak dapat mempertanggujawabkan hasil kegiatan tersebut ke publik.
“Yang persoalan itu keseringan studi banding tapi masih tetap ‘bego’ juga, ini yang harus disikapi karena merugikan negara,” sindir Sualang yang juga ketua DPC PDIP Kota Manado ini. (leriandokambey)