Manado – Pasca bencana yang melanda sebagian besar wilayah di Kota Manado, mengundang berbagai tanggapan dan harapan dari berbagai pihak untuk pencegahan bencana di tahun-tahun mendatang.
Salah satunya, Hanny Joost Pajouw yang biasa disapa HJP, pengusaha dan politisi Kota Manado. HJP berpendapat, ada beberapa hal yang sangat penting dilakukan untuk penanganan pasca bencana dan tindakan pencegahan agar bencana tidak kembali terjadi di Kota Manado.
Menurutnya, perlu ada action atau tindakan nyata pasca bencana dan komitmen yang besar untuk membenahi Kota Manado oleh kepala daerah selaku penerima amanah rakyat. Contohnya, pembangunan tanggul, pelebaran sungai dan relokasi masyarakat dari bantaran sungai. Karena hal ini sangat penting untuk mengembalikan fungsi sungai.
Selanjutnya dikatakan caleg untuk DPRD Sulut dapil Kota Manado ini bahwa banjir bandang dikategorikan sebagai banjir kiriman. Jadi perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah kota dan kabupaten yang merupakan bagian DAS. Sebab, Manado sebagai daerah hulu sungai tidak serta merta bertanggung jawab terjadinya banjir ini. Tapi, perlu ada koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah yang menjadi hilir dari sungai.
Pemerintah pula harus mengeluarkan polis yang belum tentu akan diterima semua masyarakat, seperti pemberhentian pendirian bangunan di daerah resapan air, menghentikan reklamasi pantai, dan pembangunan sumur serapan air di daerah pemukiman padat penduduk.
Selain itu, politisi partai Golkar ini mengusulkan optimalisasi kampanye sebab dan akibat bencana. Agar kesadaran masyarakat akan ramah lingkungan terus ditingkatkan. Dan pemerintah dihimbau agar tidak sekedar mempreoritaskan program mengejar investasi, serta melupakan kelestarian alam.
HJP pun mengakui, Kota Manado merupakan kota berkembang dan memiliki daya tarik besar untuk berivenstasi. Tapi program pembangunan yang akan dilaksanakan haruslah ramah lingkungan memperhatikan estetika alam sekitarnya. Karena pelindungan kelestarian alam merupakan harga mati. (Leriando Kambey)