Dirut PD Pasar Manado, Jimmy Kowaas saat memimpin operasi penertiban pedagang di Pasar Bersehati beberapa waktu lalu
Manado – Pengakuan menggelitik diungkapkan Dirut PD Pasar Kota Manado, Jimmy Kowaas menceritakan sikap pedagang yang berjualan di seluruh pasar-pasar tradisional.
Kepada Beritamanado.com, Kowaas mengatakan, jika pihaknya sangat kesulitan memberikan pengertian ke pedagang saat melakukan penertiban, seperti yang sering terjadi di Pasar Bersehati.
“Kalau torang larang itu pedagang-pedangan bajual diluar tempat yang seharusnya, pedagang cuma io io trus. Torang bale kanan, ih dorang bale ulang di tampa itu. Mungkin karena dorang (pedagang) tau torang pe personil cuma terbatas,” beber Kowaas.
Ia pun mengakui, hal itu terjadi disebabkan tingkat pemahaman dari pedagang masih sangat kurang. Tapi pihaknya akan terus berupaya memberikan pemahaman dan terus akan menertibkan pedagang yang nakal.
“Kita bukan mau sepelehkan pa pedagang. Kita sadar ini pedagang-pedangan dari berbagai suku so ada. Belum lagi dorang pe latar belakang pendidikan bermacam-macam. Ada yang nyanda ada pensil (Tidak sekolah), adaya depe pingsil cuma setengah (Putus sekolah) dan ada juga ada pensil (bersekolah). Jadi perlu dimaklumi,” ungkap Kowaas.
Meski begitu dirinya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terperdaya dengan segala latar belakang yang dimiliki pedagang.
“Kita akan tertibkan sampe cabu ijin berjualan kalau ini pedagang nyanda mau ditertibkan. Silakan berjualan, asalkan sesuai aturan. Memang musti tegas kalo mo ator pa dorang, deng jangan pernah tako-tako apalagi mundur,” pungkasnya. (leriandokambey)