Manado, BeritaManado.com – Pasca tidak mendapat dukungan PDI-Perjuangan, petahana Jantje Wowiling Sajow (JWS) diyakini bakal menjadi rebutan figur dan partai lain.
Nama James Arthur Kojongian (JAK) disebut-sebut sangat layak dipasangkan dengan Ketua DPC PDIP Minahasa ini yang kabarnya akan mengundurkan diri. Peluang menang sangat besar jika keduanya berpasangan menurut pengamat politik Taufik Tumbelaka.
“Sesuai informasi James Kojongian dipasangkan dengan Denny Ruddy Kalangi (DRK) telah mengantongi SK Partai Gerindra dan Demokrat. Namun, dinamika terakhir di PDIP tidak mengusung JWS saya yakin menjadi daya tarik bagi James Kojongian. Di politik bisa berubah dalam hitungan menit karena siapa yang yang tak mau berpasangan dengan figur kuat sekelas JWS. Tiga hari kedepan Senin hingga Rabu di masa pendaftaran KPU semuanya akan terjawab,” ujar Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Minggu (7/1/2018) malam.
Lanjut Taufik Tumbelaka, jika JWS-JAK benar bersatu dan diusung sebagai kandidat Bupati dan Wakil Bupati Minahasa dalam Pilkada nanti, akan menjadi pilihan menarik, ini dikarenakan JWS yang merupakan seorang petahana bupati tentunya akan mendapat keuntungan telah di kenal dan merupakan ketua parpol besar yang tentu punya basis massa pendukung.
“Di sisi lain JAK merupakan seorang figur muda sedang ‘naik daun, serta mempunyai kekuatan ‘vitamin’ sang kakak ipar merupakan ketua parpol besar. Melihat latar belakang kepartaian JWS-JAK disatukan akan mengganggu kekuatan lawan yang diusung parpol lain,” tukas Taufik Tumbelaka.
Di sisi lain, setelah menetapkan Roy Octavianus Roring dan Robby Dondokambey sebagai bakal calon pasangan bupati dan wakil bupati, kader dan simpatisan PDIP tak hanya di Minahasa namun juga di seluruh Sulawesi Utara mengalami kebingungan. Menurut Taufik Tumbelaka, pimpinan partai berkewajiban menjelaskan alasan tidak mengusung JWS kepada kader.
“Kader PDIP sekarang bingung terlihat di medsos bahkan di beberapa pemberitaan media online hari ini. Pimpinan PDIP harus menjelaskan karena kesan diterima kader JWS dikhianati. Penjelasan logis akan menentukan soliditas kader memenangkan usungan PDIP di Pilkada Minahasa mendatang,” tandas Taufik Tumbelaka.
Sebelumnya diberitakan, kepentingan elit tampak lebih kuat daripada kebutuhan partai untuk merebut kemenangan di Pilkada Minahasa.
Hal tersebut tergambar pada keputusan PDI-Perjuangan mencalonkan Roy Octavianus Roring (ROR) dan Robby Dondokambey (RD), sebagai bakal calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati Minahasa di pilkada serentak pertengahan 2018 mendatang.
Maikel Palohoon, kader militan PDIP, menilai keputusan mencalonkan ROR-RD artinya tidak mencalonkan petahana Jantje Wowiling Sajow (JWS) adalah keputusan tidak logis.
“Ini keputusan tidak logis! Belum ada dalam catatan sejarah partai terutama PDIP tidak mengusung petahana dengan survei tertinggi. Apalagi, petahana berstatus ketua partai,” tegas Maikel Palohoon, Minggu (7/1/2018) pagi.
Kader sudah puluhan tahun berjuang bersama PDIP di arus bawah ini mengingatkan para elit mengutamakan kepentingan kebesaran partai dari pada kepentingan pribadi.
“Ketika kabupaten dan kota lain di Sulut akan menggelar pilkada PDIP menetapkan pasangan calon sesuai jadwal, tinggal Minahasa yang molor, sangat jelas terjadi tarik-menarik elit. Kan, tidak mungkin partai sebesar PDIP belum mengetahui figur tepat diusung memasuki masa pendaftaran,” tandas kader militan ini.
(Rds/Jrp)