Airmadidi – Miktam Tarempas (24) satu diantara mahasiswa Universitas Sam Ratulangi yang mendaki Gunung Klabat, mengakui di perjalanan mendaki, nampak 6 anak muda tiba-tiba mendatangi mereka.
“Kami ditawari minum Saledo, tapi kami tidak diganggu. Salah satu dari mereka memperkenalkan diri nama Oddy dari Laikit,” ujar Miktam mahasiswa Jurusan Kelautan.
Paginya, Oddy menanyakan seorang mahasiswi bernama Imel. Mahasiswi lainnya bernama Ria, Yuli dan Sendi. Ke empat mahasiswi ini sempat diajak warga Laikit untuk naik ke puncak Klabat.
Sendi satu diantara mahasiswi mengatakan, saat mereka diajak, mereka menolaknya dengan beragam alasan dan dengan cara baik-baik, sehingga menurut Sendi mereka tidak di apa-apakan.
Sementara itu, ada 6 orang pendaki lain, mereka mahasiswa dari Universitas De La Salle, atas nama Paskal Sundah (18), Krisprotestan (18), Gerry Ciwulusan (18), Samuel Papendang (18), Aldo Kumambong (18), Gill Wilar (19) dan Acel Ogotan (18).
Mereka mengakui mendapat teror dan ancaman dari para pemuda asal Desa Laikit. Selain itu stok makanan pendaki dirampas oleh para pemuda asal Laikit tersebut. Bukan itu saja, tenda mereka pun dirusak.
Seain itu, Klemen Smith seorang Mahasiswa Universitas Klabat juga mengalami perlakuan yang tak terpuji dari kelompok pemuda asal Desa Laikit tersebut.
“Pipi saya ditampar dengan sarung pisau. Dia bilang ‘kras ngana e’,” ujar Smith.
Menurut mereka, seorang pria bernama Oddy bersama dua rekannya, diduga kuat sebagai dalang dari anarkisme. Barang-barang milik para pendaki yang diambil paksa, adalah Kamera digital merk Casio, kompor, makanan dan senter serta tenda yang dirusak. (robintanauma)