PEMBACAAN ALKITAB:
Yesaya 52: 13 – 53: 12, Hamba Tuhan yang menderita.
2 Korintus 1: 3-11, Ucapan syukur.
TEMA: “Penghiburan di Tengah Penderitaan”
KHOTBAH:
Penderitaan sering menyakitkan, membuat putus asa, menghilangkan harapan, juga membuat orang menjauh dari persekutuan. Tetapi seberat apapun penderitaan itu, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari belas kasihan Tuhan. Penderitaan atau kesengsaraan boleh saja mendera kehidupan kita, tetapi pemeliharaan, perlindungan dan penghiburan Tuhan Allah tidak pernah berhenti mendampingi hidup kita. Itu sebabnya, walaupun menderita Paulus terus mengucap syukur kepada Tuhan Allah. Serta menjadikan dirinya alat dalam tangan Tuhan untuk dapat menghibur orang lain dalam penderitaan.
Dalam realitas kehidupan manusia, secara khusus kehidupan Kristen, kita dapati bahwa orang Kristen yang rajin beribadah, taat, beriman, bahkan hidup dalam pelayanan, kadang-kadang mengalami penderitaan yang lebih berat dari orang yang tidak mengenal Allah dan orang fasik.
Penderitaan mengajar kita untuk lebih mempercayakan hidup kepada Allah dan tidak mengandalkan kekuatan/kuasa lain dari luar kuasa Tuhan seperti opo-opo, kesombongan dan lainnya. Penderitaan dan kesengsaraan dapat kita alami dalam persekutuan, di keluarga, jemaat dan masyarakat. Orang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus, akan saling menghibur bila ada dalam berbagai penderitaan, itulah gaya hidup orang beriman supaya sama-sama merasakan kasih serta pemeliharaan Tuhan yang berlimpah berkat. (**)