Bitung – Wakil Walikota (Wawali) Bitung, Maurits Mantiri menyatakan, pelaksanaan Konvensi Nasional Asosiasi Pastoral Indonesia (API) di Kota Bitung membawa perubahan transformasi.
Apalagi kata dia, Konvensi API membahas banyak hal yang berpengaruh di bidang keluarga sosial dan lingkungan.
“Peserta tidak hanya terlibat dalam seminar dan FGD tapi turun langsung ke lapangan untuk mempraktekkan apa yang dibahas selama mengikuti konvensi,” kata Wawali ketika menghadiri penutupan Konvensi Nasional API 2017 di Geduang A DPRD Kota Bitung, Sabtu (22/04/2017).
Ketua Umum API, Pdt Daniel Sutanto mengatakan selain konvensi juga dilakukan Konfrensi API wilayah IX yang dilantik dalam ibadah penutupan.
Daniel berharap, pengurus API wikayah IX yang baru dilantik bekerja untuk Tuhan hingga empat tahun pelayanan.
Sementara itu, Ketua Harian Panitia Konvensi Nasional API, Rita Mantiri Tangkudung menjelaskan, puncak penutupan pelaksanaan Konvensi yang berlangsung dari tanggal 20 hingga 22 April 2017, diawali dengan Pastoral Music Concert.
“Selanjutnya ada ibadah yang dipimpin oleh Pdt Aser Esat MTh ketua BPMW Bitung I,” katanya.
Dalam penutupan tersebut juga dilakukan pelantikan pengurus API wilayah IX dimana Rita masuk dalam pengurus inti sebagai bendahara umum.
“Jumat malam sebelumnya digelar malam budaya menampilkan budaya dari para peserta yang datang dari Jawa, Sulawesi Kalimantan, Maluku dan Papua,” katanya.
Ia mengaku bersyukur karena para peserta mengaku sangat senang dan atusias mengikuti kegiatan dan tinggal di home stay yang disiapkan panitia pelaksana.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan jelas Rita, adalah pastoral Keluarga di Gereja GMIM Sentrum Wilayah Bitung I dengan fasilitator dr Theresia Citraningtyas.
Pastoral Sosial di gereja GMIM Pniel Manembo-Nembo wilayah Bitung 7 dengan fasilitator Pdt Sammy Titaley STh dan Pastoral Lingkugan di gereja GMIM Bukit Kasih Giper wilayah Bitung 3 dengan fasilitator PDt Dr Hendry CM Runtuwene STh selaku ketua badan pekerja majelis jemaat (BPMj) Sinode GMIM.
“Peserta juga melakukan kunjungan lapangan ke lokasi atau tempat yang berkaitan dengan contoh pelayanan pastoral lingkungan, sosial dan keluarga,” katanya.
Untuk kelompok pastoral keluarga menggunjungi pusat penangkaran satwa di Tandurusa, kelompok Pastoral lingkunan ke kawasan hutan Mangrove, patung Yesus Memberkati dan Pantai Kahona di Pulau Lembeh serta kelompok Pastoral sosial ke kampus IPDN Tampusu di Tondano.(abinenobm)