Bitung – Tak banyak yang tahu berapa anggaran yang harus dialokasikan Pemkot Bitung setiap bulan untuk membayar tagihan listrik.
Jumlah tagihan listrik yang setiap bulan dibayar Pemkot, kata Kepala Baguan Umum Pemkot Bitung, Theo Rorong berkisar Rp400 juta hingga Rp500 jutaan.
“Dari data tagihan dari PLN, jumlah tagihan yang harus kita bayar setiap bulan berkisar Rp400 juta hingga Rp500 jutaan,” kata Theo beberapa waktu lalu.
Menariknya kata Theo, dari total tagihan itu, paling besar tagihannya adalah Penerangan Jalan Umum (PJU) yang jumlahnya mencapai Rp100 jutaan setiap bulan.
“Menurut pihak PLN ada tiga titik PJU yang dibebankan ke Pemkot dengan nilai tagihan setiap bulan Rp100 jutaan,” katanya.
Anehnya kata dia, tiga lokasi PJU yang setiap bulan biayanya dibebankan pe Pemkot hingga saat ini masih misterius.
“Kami sudah menanayakan ke pihak PLN ketiga lokasi PJU itu tapi sampai saat ini tak diberitahukan,” katanya.
Selain PJU yang ditanggung Pemkot kata Theo, tagihan listrik gedung utama Kantor Wali Kota, rumah dinas wali kota, wakil dan Sekda, rumah dinas para asisten, kantor PKK dan sejumlah fasilitas umum milik Pemkot seperti Stadion Dua Sudara dan lapangan tennis.
Theo merincikan, satu titik PJU tagihan listriknya berkisar Rp108.787.205 dikali tiga PJU, kantor utama Rp56 jutaan, rumah dinas wali kota dan wakil berkisar Rp5 jutaan hingga Rp7 jutaan, rumah dinas asisten berkisar Rp300an hingga Rp700an dan fasilitas lain seperti stadion, lapangan tennis Rp1 jutaan setiap bulan.
“Selain lokasi ketiga PJU yang tak jelas, jumlah KWH terpakai setiap bulan juga kami tak tahu. Dan itu sudah kami minta ke PLN tapi tak kunjung ada penjelasan,” katanya.
(abinenobm)