Manado – Terkait tudingan miring atas hilangnya program-program usulan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) di tingkat Kelurahan yang pada akhirnya tidak terprogramkan dalam APBD memiliki alasan kuat.
Dikatakan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Manado, Peter Assa bahwa, dalam proses penentuan kebijakan atas program-program pemerintah kota dengan menggelar Musrembang dari ringkatan kelurahan, kecamatan hingga kota.
Menurut Assa, alasan hilangnya program usulan masyarakat berlatar belakangkan anggaran realisasi program terbatas. Sehingga pemerintah menyaring seluruh sulan program dan menargetkan program yang masuk skala preoritasnya.
“Kalau semua program usulan diakomodir maka akan berlipat-lipat anggaran. Dan dana pemerintah daerah tidak mampu untuk menanggulangi pendanaan program tersebut. Maka kami menyusun program sesuai skala preoritas yang sangat dibutuhkan masyarakat,” tutur Assa.
Lanjutnya, masyarakat pun harus mengetahui bahwa dalam menentukan program harus melalui sejumlah tahapan yakni, Musrembang dan selanjutnya usulan program diverifikasi kembali oleh tim bentukan Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Ditambahkannya, jika program usulan pada Musrembang tingkat kelurahan yang tersaring pada Musrembang Kecamatan belum dapat diprogramkan maka usulan-usulan tersebut dipending. Karena belum masuk pada program preoritas tim verifikasi pemerintah kota.
Kata Assa lagi, untuk tahun-tahun sebelumnya pemerintah belum memiliki data base yang dimaksudkan untuk menyusun aspirasi masyarakat yang sudah terealisasi dan belum terakomodir.
“Untuk tahun ini sudah ada date base yang berfungsi memberikan transparansi informasi untuk masyarakat, program apa saja yang telah dipreoritaskan dan telah terlaksana,” tuturnya. (leriandokambey)