Manado – Dengan adanya penghematan rasionalisasi pendapatan kita niscaya tahun anggaran baru kosong-kosong, tidak ada hutang.
Dengan demikian target APBD sebelumnya Rp.3.001.754.654.000 menjadi Rp.2.843.309.022.416.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Steven Kandouw pada rapat paripurna penjelasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan APBD 2016, akhir pekan ini.
“Disamping tekanan target PAD menurun, minggu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan Permen 125 tahun 2016 yang menetapkan penundaan pengiriman DAU yang jika diekivalen bernilai Rp.148 Milliar,” jelas Steven Kandouw.
Tambahnya, target PAD tidak tercapai ditambah dengan penundaan DAU maka total anggaran yang tidak diperoleh mencapai Rp.280- an Milliar. Dengan demikian perubahan belanja tahun 2016 berkurang sebesar Rp.141 Milliar 873 Juta lebih.
“Meskipun demikian kebijakan pembangunan di Sulawesi Utara tetap dilanjutkan karena penghematan banyak dilakukan pada belanja tidak langsung seperti perjalanan dinas dan makan minum, sudah dirasionalisasi sana-sini namun ada juga belanja langsung dan belanja modal dikurangi,” terang Kandouw. (jerrypalohoon)
Manado – Dengan adanya penghematan rasionalisasi pendapatan kita niscaya tahun anggaran baru kosong-kosong, tidak ada hutang.
Dengan demikian target APBD sebelumnya Rp.3.001.754.654.000 menjadi Rp.2.843.309.022.416.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Steven Kandouw pada rapat paripurna penjelasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan APBD 2016, akhir pekan ini.
“Disamping tekanan target PAD menurun, minggu lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan Permen 125 tahun 2016 yang menetapkan penundaan pengiriman DAU yang jika diekivalen bernilai Rp.148 Milliar,” jelas Steven Kandouw.
Tambahnya, target PAD tidak tercapai ditambah dengan penundaan DAU maka total anggaran yang tidak diperoleh mencapai Rp.280- an Milliar. Dengan demikian perubahan belanja tahun 2016 berkurang sebesar Rp.141 Milliar 873 Juta lebih.
“Meskipun demikian kebijakan pembangunan di Sulawesi Utara tetap dilanjutkan karena penghematan banyak dilakukan pada belanja tidak langsung seperti perjalanan dinas dan makan minum, sudah dirasionalisasi sana-sini namun ada juga belanja langsung dan belanja modal dikurangi,” terang Kandouw. (jerrypalohoon)