Tahuna – Pasca bencana tanah longsor dan banjir Jumat (19/12/2014) pekan lalu selain putusnya akses jalan di berbagai kecamatan, juga menyisakan kesulitan air bagi masyarakat Tahuna dan sekitarnya.
Sejak bencana, distribusi air bersih milik PDAM tidak lagi mengalir ke rumah warga, karena rusaknya sejumlah peralatan dan instalasi. Direktur PDAM Tahuna Novi Tampi kepada BeritaManado menjelaskan, tidak mengalirnya air akibat putusnya pipa di wilayah Eneratu, Manente, Lelepu dan intek (sambungan) di mata air Mahena.
“Ada kurang lebih 10 pipa penghubung yang putus akibat banjir dan longsor ditambah beberapa intek yang rusak parah,” kata Tampi baru-baru.
Dari 7 mata air yang ada di Tabukan, tinggal 2 yang berfungsi sedangkan lima mata air rusak parah, sehingga itu juga yang membuat berkurangnya debet air. Khusus Tahuna Timur, suplai air memang berkurang dikarenakan dua ujung pipa putus di jalur air dari Lelepu–Manente.
“Saya sudah laporkan ke pak Bupati dan beliau meminta laporan visual dan jumlah anggaran perbaikan yang dibutuhkan,” jelas Sekretaris PDIP Sangihe ini sambil berharap masyarakat bersabar, PDAM lagi melakukan perbaikan. (Gun Takalawangeng)