Jakarta, BeritaManado.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, setelah mengalami penurunan signifikan dan terjebak di zona merah.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan dihentikan sementara atau yang dikenal dengan istilah trading halt, untuk meredam aksi jual yang masif dari para investor.
Keputusan ini diambil guna menghindari gejolak yang lebih besar di pasar modal.
Turunnya IHSG pada hari ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Salah satu yang paling mencolok adalah ketegangan dalam perdagangan global, terutama terkait dengan perang dagang yang berdampak pada sentimen investor.
Tidak hanya itu, kondisi perekonomian domestik juga turut memberi kontribusi terhadap melemahnya pasar saham Indonesia.
Dalam situasi seperti ini, banyak pihak yang kembali mengingat ucapan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang sempat menyebut bahwa saham itu ibarat judi.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, pernyataan ini disampaikan Prabowo ketika menanggapi gejolak pasar keuangan Tanah Air, terkait turunnya IHSG yang disebut dipengaruhi oleh sentimen program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kalau main-main saham itu, kalau orang kecil pasti kalah itu, untuk orang kecil itu biasanya saham sama dengan judi itu. Yang menang itu yang bandar besar, yang kuat ya kan,” ujar Prabowo saat pidato di Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada akhir tahun lalu.
Lanjut Prabowo menyebut bahwa bukan hanya konglomerat saja yang bermain saham.
Bahkan, dia memiliki teman yang ahli matematika yang juga ikut bermain saham sambil mengandalkan alogritma yang dikuasainya.
Namun menurutnya, temannya hidup melarat gegara harga saham mengalami penurunan.
Adapun hal ini dikatakan Prabowo karena ada yang menyebut bahwa program MBG yang jadi kampanye andalannya itu dianggap bisa menurunkan harga saham.
Prabowo lantas menjawab kabar itu dengan menyebut bahwa dirinya tidak memiliki saham.
“Pak karena gagasan makan bergizi harga saham indeks turun.’ Saya bilang aja, kasih tahu ya, saya nggak punya saham, rakyat di desa-desa juga tidak punya saham. Kalau saham jatuh, iya pemain bursa itu,” beber dia.
Banyak Faktor Pengaruhi Pergerakan IHSG
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi tak baik-baik saja.
Pasalnya, pada perdagangan menjelang sesi-I Selasa (18/3/2025), IHSG merosot hingga terjadinya trading halt.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan, biang kerok dari anjloknya IHSG ini berasal dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga ekonomi fiskal.
Menurut dia, semua investor khawatir bahwa risiko fiskal kian mengalami peningkatan di Indonesia yang membuat banyak pelaku pasar dan investor pada akhirnya memutuskan untuk beralih kepada investasi lain yang jauh lebih aman dan memberikan kepastian imbal hasil.
“Sehingga saham menjadi tidak menarik, dan mungkin obligasi menjadi piihan setelah saham,” ujar Nicodemus dalam keterangan tertulis, Selasa (18/2/2025).
Menurut dia, penerimaan Indonesia yang mengalami penurunan hingga 30 persen mengakibatkan defisit APBN melebar, dan membutuhkan penerbitan utang yang lebih besar
“Dan tentu saja Rupiah kian semakin melemah. Hal ini yang berpotensi untuk menyebabkan Tingkat suku bunga Bank Indonesia juga akan lebih sulit untuk mengalami penurunan,” kata dia.
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk pada perdagangan Selasa (18/3/2025) hingga menyebabkan transaksi dibekukan atau trading halt.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11.30 WIB sebesar 353,613 poin atau melemah 5,022 persen ke level 6.158.
Kebijakan trading halt ini diatur dalam Surat Perintah Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2A Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor S-274/PM.21/2020 tanggal 10 Maret 2020.
Aturan tersebut menyatakan bahwa BEI wajib menghentikan perdagangan saham selama 30 menit jika IHSG mengalami penurunan lebih dari 5 persen.
Jika penurunan berlanjut hingga lebih dari 10 persen, perdagangan bakal dihentikan kembali selama 30 menit.
Adapun jika penurunan mencapai lebih dari 15 persen, BEI bisa memberlakukan trading suspend hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.
(jenlywenur)