Oleh: Jerry Massie
SULAWESI Utara Senin 22 September 2013 kemarin genap berusia yang ke-49 tahun dengan segudang prestasi namun masih adapula beberapa pekerjaan rumah yang belum rampung dikerjakan misalkan; jalan tol Manado-Bitung, Jembatan Megawati, Pembangunan Sport Center, pembangunan stadion di Kawangkoan serta sejumlah mega proyek lainnya.
Rasa optimisme barangkali ada namun melihat track record dari Gubernur Sulawasi Utara Sinyo Harry Sarundajang terkait developing cukup baik. Dari sisi economic grwoth Sulut berada pada angka 7,5 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Belum lagi Pemprov tiga tahun terakhir menyabet opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK, disamping Kota Bitung yang memperoleh WTP.
Barangkali ini sangat membanggakan bukan? Pada tahun 2012 lalu IPM (Indeks Presatasi Manusia) kita berada pada posisi ke-2 dibawah DKI-Jakarta.
Dibidang ekonomi Sulut boleh berbangga alasannya khusus pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan ke-IV year on year 2.00 triwulan pertama 2013 yakni 3,40 persen triwulan kedua tumbuh 7,21 persen.Dibandingkan PRDB tahun 2012 hanya 7,82 % sedangkan tahun 2011 yaitu 7,56 persen. Jika dibanding pertumbuhan nasional pada triwulan pertama -2,25 Sulut 3,40 persen. Jadi Sulut masih lebih baik. Pemerintah Provinsi harus terus memacu sektor ekonomi makro dengan menggalakan home industri. Bahkan beberapa sektor yang harus dipacu misalkan; properti, ritel dan yang lainnya.
Tahun 2013 ini khusus wisatawan terjadi peningkatan yang signifikan. Data dari BPS-Sulut sampai Juni 2013 sebesar 3,76 persen selama Juli tahun 2013 turis didominasi dari Belanda 172 orang atau 9,54 dari 1803 wisatawan. Kedua ditempati Singapura 152 orang (8,43 persen), AS 133 orang dan Australia 101 orang.
Pada bulan Februari 2013 tercatat ada 1552 wisman atau terjadi kenaikan 32,54 dibanding 2012 lalu. Dan wisman didominasi dari Cina 391 orang, AS 119 orang (7,67 persen), Jerman 115 orang (7,41 persen). Sektor ini harus terus dipacu. Dengan iven-iven yang dilakukan oleh SHS sangat potensial untuk menambah PAD pada sektor ini. Tinggal bagaimana cara approaching dari dinas yang terkait serta memperbaiki objek-objek wisata yang ada, mengadakan lomba misalkan, layang-layang internasional, lomba memancing dan sebagainya. Serta objek wisata Bukit Kasih perlu diperbaiki lagi.
Salah satu Pekerjaan Rumah bagi Gubernur SHS yakin soal kemiskinan. Data yang dikeluarka oleh BPS sampai Maret 2013 jumlah kemiskinan mencapai 184,40 ribu jiwa dan bertambah 6,86 ribu jiwa. Jika dilihat pada September 2012 kemiskinan berada pada angka 177,54 ribu Maret 2013 naik 0,24 persen. Masing-masing di pedesaan 120,59 ribu jiwa dan perkotaan 63,81 ribu jiwa.
Didaerah ini dari tahun ke tahun untuk angkatan kerja terus bertambah. Tercatat Febuari 2013 yakni 1,089 juta orang bertambah 51 ribu orang (4,91%) dibanding dengan Agustus 2012. Bulan Februari sendiri Sulut mengoleksi 64,63 persen dari 61,93 persen.Perbandingann ya di sektor pertanian 31,4 persen, sektor perdagangan 9,87 perseb berbanding 4,83 persen, Agustus 2012 (957,3 ribu) 1,011 juta Februari 2013 seperti data dari BPS.
Dalam hal ini pemerintah juga harus tegas bagi para pemerintah soal pekerja dari luar daerah. Sesuai dengan UU Ketenaga Kerjaan No.13 Tahun 2003 dan Pergub Gubernur No.56 Tahun 2012 yang mengatur tentang pekerja luar daerah. Sangat naif jika ada perusahaan dan restoran yang mempergunakan semua tenaga kerja luar. Jadi sistem harua diperketat dan harus ada sangsi yaitu penutupan jika melanggar regulasi yang ada. Misalkan Restoran Solaria baik waiter dan waitress-nya semuanya berasal dari luar Sulut. Begitu pula PT Angkasa Pura yang sempat disorot oleh salah satu anggota dewan Teddy Kumaat. Nah ini tugas Disnaker untuk bertindak.
Dari sisi politik maka tahun ini merupakan tahun emas bagi Sulut lantaran Putra terbaik dan orang nomor satu di Provinsi Ini menjadi salah satu peserta Konvensi Partai Demokrat dan bakal di calonkan sebagai Capres ataupun Cawapres. Selain itu ditahun ini juga putra Gubernur Sulut yakni Ivan Sarundajang terpilih menjadi Wakil Bupati Minahasa. Begitu pula saat ini beberapa wilayah masih dalam proses pemekaran tinggal menunggu moratorium dibuka diantaranya Provinsi Bolmong Raya, Provinsi Nusa Utara, Kota Langowan, Kota Tahuna, Kabupaten Minahasa Tengah dan lainnya. Ini merupakan sebuah kemajuan dari sisi pemerintahan. (*)