Saluran di Amurang ta prop. Ini karena tak dirawat lagi. (foto beritamanado)
AMURANG—Ibukota Minahasa Selatan (Minsel) mulai hujan. Bahkan, hujan sejak pukul 13.30 Wita tadi membuat aktifitas warga terhenti. Tak pelak, hampir semua saluran air (drainase, red) langsung ta prop. Sayangnya lagi, kondisi saluran di Amurang dan Minsel pada umumnya sudah tak terurus. Menariknya, Pemkab Minsel sepertinya cuek dengan hal ini.
Dari pantauan media ini, sejak beberapa pekan terakhir saluran di Amurang benar-benar ta prop. Bahkan, jalan Trans Sulawesi dari Kelurahan Pondang, Ranomea, Bitung, Lewet, Buyungon, Ranoiapo,Rumoong Bawah dan Kawangkoan Bawah mulai tergenang air. Ini dikarenakan saluran tak terurus dengan baik.
‘’Sebagai contoh, saluran di kompleks Terminal Amurang. Atau di depan Toko Harmoni, saluran yang ada justru ditutup pengusaha sendiri. Sebab, drainase yang ada dijadikan jalan kendaraan besar masuk keluar. Sampai-sampai, jalan masuk terminal tersebut rusak,’’ ujar Rocky Sariowan, warga Buyungon kepada beritamanado tadi.
Menurut Sariowan, bukan hanya di kompleks terminal Amurang. Drainase yang juga ta prop ada di jalan SMA Katolik Amurang, atau samping Gereja Katolik Amurang. Tetapi, ternyata saluran disitu bukan karena salah satu keluarga yang menutup.
‘’Melainkan, saluran yang berasal dari kompleks terminal Amurang juga. Lebih para lagi, saluran dimaksud sudah ditutup dengan trotoar. Akibatnya, air atau limba masyarakatpun tak bisa lewat. Karena, salurannya so ta prop. Ini juga dipertanyakan, kalau Dinas PU Minsel tak mau tahu soal saluran yang so ta prop,’’ kata Sariowan.
Lebih para lagi, kondisi sebagian besar saluran di Amurang tak lagi berfungsi dengan baik. Karena, ternyata Dinas PU Minsel lebih mementingkan pembangunan dan sarana lain seperti jalan.
‘’Bagaimanapun, kalau mau beking jalan harus diikuti dengan pembuatan saluran. Sebab, saluran air juga sangat penting. Namun, semuanya tak diikuti dengan harapan warga,’’ ungkap Jufan Dissa, warga Kilometer Tiga. (ape)