Manado – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulawesi Utara (Sulut) mendesak pemerintah memperketat pengawasan pupuk agar tidak terjadi kelangkaan.
Ketua HKTI Sulut, Lucky Longdong mengatakan pengawasan yang harus diperketat terutama di lini tiga dan empat agar tidak terjadi kelangkaan pupuk menyusul harga eceran tertinggi (HET) baru-baru ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Dikatakan Longdong, kenaikan harga pupuk di atas 30 persen berpotensi menimbulkan gejolak pada penjual lini tiga dan empat, imbasnya kelangkaan dapat terjadi, untuk itu pengawasan pemerintah daerah harus diperketat.
Kata Longdong, pengalaman setiap kali terjadi kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk sering diikuti kelangkaan di pasaran, mencegah jangan sampai terjadi keadaan yang meresahkan petani tersebut, harus ada langkah tegas pemerintah.
Dari sisi petani, katanya perlu ada kebijakan pemerintah agar ada jaminan harga yang layak untuk komoditi tertentu yang banyak ditanam petani.
Lanjut dikatakan Longdong, Sistem Resi Gudang(SRG) sudah saatnya diterapkan di Sulut, sebab dengan demikian petani dapat memperoleh kepastian harga layak.
Kelemahan harga produk pertanian yakni cenderung fluktuatif, menyebabkan ketidakpastian pendapatan diterima petani, namun dalam SRG hal ini dapat diminimalisir, sebab komoditi yang sudah tersimpan di gudang hanya dilepas ketika harga dipandang cukup baik.
Katanya, SRG sudah lama didengungkan pemerintah daerah, tetapi hingga kini tidak diketahui jadi atau tidak dilaksanakan, ini hendaknya jangan hanya jadi wacana meluluh.(IS)