MANADO – Lagi! ‘Blusukan’ ke Pasar Bahu salah satu pasar tradisional tua di kecamatan Malalayang Sabtu (17/10/2015) membuat Calon Walikota Manado usungan PDIP dan Nasdem Hanny Joost Pajouw (HJP) merasa sangat prihatin.
Tidak ada perubahan penataan maupun pengelolaan kebersihan sejak beberapa bulan lalu terakhir ia ‘mampir’ berkunjung di pasar dekat Kampus Unsrat ini.
Betapa tidak, Hanny yang langsung berkeliling lokasi pasar dan menyapa pedagangan dan pembeli, sangat terkejut melihat kondisi pasar yang “Ta Biar” dan terus beraktivitas walau diapit dua perbelanjaan moderen di Utara dan Selatan, serta jaringan waralaba yang menyebar hingga ke lorong.
“Kondisi pasar sangat tidak teratur dan butuh penataan kembali, sehingga penjual dan pembeli nyaman bertransaksi, apalagi banyak pedagang yang tidakmemanfaatkan lokasi pasar dan berjualan disebagian badan jalan dan trotoar yang ada,” ujar Hanny yang berpasangan dengan Gregorius Tonny Rawung ini.
Selanjutnya Hanny yang kala itu didampingi istri tercinta Dayvi Mailoor, menegaskan dirinya sesuai dengan empat visi yang akan dilaksanakan, jika menjadi walikota Manado nantinya, akan melaksanakan penataan pasar Bahu tanpa melakukan penggusuran, dan pasar Bahu saya yakin, menurut HJP, dapat ditingkatkan menjadi pasar tradisional dengan pengelolahan moderen untuk dimanfaatkan masyarakat dalam meningkatkan kesejahtaraan hidup.
Apalagi, pasar tradisional yang tertata baik, merupakan salah satu aset partiwisata yang mengedepankan kearifan lokal di Manado.
“Kami akan menjadikan kota Manado sebagai kota paripurna yang memperhatikan dan memanfaatkan kearifan lokal, sebagai potensi yang benar-benar dimiliki Kota Manado yang diyakini mampu bersaing dengan kota lain, terutama untuk sektor jasa, perdagangan dan bisnis,” tandas putra Langowan magister ekonomi ini.
Ibu Ima, salah satu pedangan yang ditemui wartawan mengatakan, harapnya supaya HJP menjadi walikota Manado dan melakukan penataan pasar.
“Kami yang berjualan di dalam pasar sering tidak mampu bersaing dengan yang berjualan di luar areal, selain fasilitas jualan yang minim, pengelolahan pasar juga tidak maksimal,” katanya.(ads)