
MANADO – Calon Wali Kota Manado Hanny Joost Pajouw (HJP) merasakan jika perkembangan kota Manado belum berpihak kepada warga lokal.
Dalam perekrutan tenaga kerja investor tidak memberdayakan warga lokal bahkan banyak yang ‘memboyong’ buruh dari luar daerah.
“Investor yang ingin buka usaha atau ‘mancari’ di Kota Manado harus disambut demi perkembangan perekonomian tapi syarat yang harus mereka sepakati sebelumnya dengan pemerintah adalah penggunaan atau pemberdayaan tenaga kerja warga lokal Manado,” ungkap HJP sapaannya dalam kampanye di tiga titik Wilayah Mapanget dan Singkil, Rabu (21/10/2015).
Dikatakan Hanny bahwa salah satu ketertinggalan di Manado karena warga lokal tidak mendapat perhatian khusus secara komprehensif.
“Masyarakat tidak hanya butuh jaminan bantuan tunai, fasilitas dan kesehatan tetapi juga lapangan pekerjaan dan usaha mandiri sehingga bisa menghidupkan keluarganya dan mengembangkan diri menjadi lebih baik,” ujar alumnus Fakultas Ekonomi Unsrat Manado ini.
Hanny menegaskan bersama Tonny Rawung mereka berkomitmen untuk memciptakan 1.500 wirausaha baru di Kota Manado.
“Pendidikan gratis sampai SMA, beasiswa untuk yang kuliah itu pasti ada. Selain itu komitmen kami jika terpilih untuk membangun rumah sakit daerah Manado sehingga orang sakit tidak akan menumpuk di RS Malalayang. Kami tidak akan pasiar-pasiar luar negeri dan tidak akan beli mobil dinas baru,” kata Ketua Ikatan Nyong Noni Sulut ini.(ads)