
Sonder, BeritaManado.com — Pastor Juan Alonso Fernandez MSC memikul motornya sambil menyeberangi sungai ketika akan mengunjungi umat di di Stasi Suluun.
Demikian penggalan kisah yang diutrakan Herry Wewengkang, Kostor Paroki Hati Kudus Yesus Sonder kepada BeritaManado.com saat diwawancarai di kediamannya, Rabu (6/1/2021) kemarin.
Kostor Herry Wewengkang menuturkan bahwa dirinya pertama kali bertemu dengan Pastor Juan Alonso Fernande MSC sektiar tahun 1964 di Pastoran Gereja Kati Kudus Yesus Sonder yang waktu itu masih terbuat dari kayu dan berlokasi di depan Taman Eman Sonder saat ini.
Ketika itu Kostor Herry Wewengkang baru berusia sektiar 14 tahun dan selalu membantu Pastor Alonso dalam mempersiapkan Misa di gereja paroki.
Dikisahkan Kostor Herry Wewengkang, beleum mulai Misa, Pastor Alonso sapaan akrabnya biasanya berjalan mengelilingi gereja sambil berdoa Rosario.
“Jika dilihatnya umat sudah banyak terkumpul, maka Pastor Alonso segera mulai memimpin Misa. Selain di paroki, Pastor Alonso juga memberi diri untuk melayani umat Stasi Rambunan, Tincep, Timbukar dan Suluun,” jelas Kostor Herry Wewengkang.
Saat Misa, jika ada anak-anak agar rebut di dalam gereja, maka Pastor Alonso hanya memberikan sinyal diam sejenak dan hal itu langsung dimengerti oleh para guru dan orangtua, sehingga langsung bertindak untuk menenangkan anak-anak yang bercerita saat sedang Misa.
Sebagaimana sudah menjadi kebiasaan, Pastor Alonso datang di pusat paroki maupun stasi satu hari sebelum memimpin Misa.
“Jadi Pastor Alonso menginap satu malam di pastoran dan di rumah umat jika ke Stasi. Besoknya baru memimpin Misa. Saya dan Pastor Alonso tidak selalu naik motor saat kunjungi umat. Kalau Cuma ke Rambunan, Tincep dan Timbukan, kami berdua sering melakukannya dengan berjalan kaki saja,” tuturnya.
Diluar dari rutinitas memimpin Misa, ada sisi lain dari misionaris MSC asal Spanyol tersebut yang menarik untuk disimak.
Dari segi penampilan, Pastor Alonso sering memakai pakaian kemeja lengan pendek warna krem dan celana Panjang coklat tua serta tas ransel.
Untuk kepribadiannya, Kostor Herry Wewengkang mneuturkan bahwa Pastor Alonso adalah orang yagn baik, tidak mudah marah dan mempunyai fisik yang besar dan kuat.
“Mendengar kabar Pastor Alonso akan dibeatifikasi, saya pribadi merasa senang. Tidak menyangka jika Pastor yang dulunya saya damping akan menerima anugerah ini. Semoga hal ini menjadi motivasi bagi generasi muda gereja untuk tetap setia melayani Tuhan,” harapnya.
(Frangki Wullur)