Bitung – Adengan rekonstruksi penikaman berujung tewasnya Jonathan Sumampouw alias bom-bom (24) warga Kelurahan Madiri Unet Kecamatan Madidir diwarnai perdebatan antara tersangka dan saksi. Dimana tersangka HR alias Haris dan saksi Uleng berdebat soal adengan ke-38 dari 100 adengan yang dipergakan dalam rekonstruksi yang digelar di lokasi kejadian, Mangga Dua Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian, Selasa (10/9) sekitar pukul 10.00 wita.
Perdebatan itu terjadi kerena Haris mengaku saat penikaman, ia tidak berada di TKP karena sudah lari begitu melihat Uleng datang membawa parang. Tapi pengakuan Haris dibantah Uleng yang menyatakan, tersangka masih ada di TKP. Dan itu dibenarkan rekan Haris yakni Bryan yang menyatakan tersangka masih ada di TKP ketika penikaman terjadi.
Uleng menyatakan Haris sengaja mengelabui petugas agar terhindar sebagai pelaku utama penikaman yang menewaskan rekannya Bom-bom. Kerena dirinya melihat dengan jelas Haris yang menikam Bom-bom dengan menggunakan sebilah pisau.
Selain itu, di adegan tersebut terlihat Uleng menggenggam parang datang bersama korban Bom-bom membawa kayu yang diperankan anggota Polisi. Uleng marah dan membawa senjata tajam karena dirinya ditikam JK alias Jokber alias Obeng (21) warga Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian pasca-perkelahian antara pemuda Wangurer dan pemuda Madidir yang berdomisili di Mangga dua. Dan dalam adegan itu Haris menikam korban Bom-bom dengan pisau kuningan.
Rekonstruksi ini sendiri berjalan lancar dan aman yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Rivo Malonda yang melibatkan puluhan anggota Polres melakukan penjagaan.
Sementara itu, peristiwa yang menggemparkan dihari pertama Idul Fitri berawal sore itu belasan pemuda warga Wangurer berkunjung di rumah keluarga Lawarakan-Modangu di kawasan Mangga dua. Tak jauh dari rumah itu sejumlah pemuda warga Madidir yang tengah pesta Miras sambil mendengar music disco.
Tak diduga, Franky dari kelompok pemuda Wangurer diduga sudah mabuk muncul dan membuat kekacauan. Tak berselang lama, Franky bersama kelompoknya yakni Haris dan Jokber cs datang dan terjadilah perkelahian. Jokber yang menghunus pisau langsung beraksi dan menikam Uleng menenai pelipis kanan dan kaki. Tak terima ditikam, Ulengpun kembali mengambil sebilah parang dengan tujuan membalas dan datang ke TKP bersama Bom-bom. Tapi naas, ketika ia baru sampai di TKP, Haris langsung menikam Bom-bom di dada bagian kanan hingga tewas.(abinenobm)