Amurang – Upacara peringatan Hari Guru ke-70 dan HUT KORPRI ke-44 di Minahasa Selatan (Minsel), tampil sebagai Inspektur Upacara (Irup) Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE dengan Komandan Upacara Kabid Melisa Aring, SSTP.
Bupati Tetty Paruntu saat membaca sambutan Mendikbud Anis Bawesdan mengatakan, bahwa di Hari Guru ini, izinkan dirinya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian Ibu dan Bapak Guru.
“Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya menyampaikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai kehormatan,” kutip Tetty Paruntu saat memberikan amanat pada upacara yang digelar di halaman Kantor Bupati Minsel, Senin (30/11/2015)
Tetty Paruntu yang juga berlatar belakang anak seorang pendidik, yakni ayah mantan Rektor Unsrat Manado Alm. Prof. DR. Ir. Jopie Paruntu,MS ini mengaku bahwa Guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru yang tercerdaskan.
Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik, mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan.
“Kita harus menyadari manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya. Guru-lah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu,” ucap Tetty Paruntu
Lanjut dia, belajar dari bapak Guru Bangsa Indonesia, Ki Hadjar Dewantara yang menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan.
“Untuk itu, pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan adalah sekolah yang memberikan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat. Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa tantangan, melainkan justru sekolah yang memberikan ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga beragam. Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus berkarya,” ungkap Tetty Paruntu.
Hadir dalam upacara tersebut, Wakapolres Minsel, Dandim 1302 Minahasa, Sekdakab Minsel Drs Danny Rindengan, MSi dengan para asisten I, II, III serta seluruh kepala SKPD dan pejabat eselon II, III, IV, pelaksana dan sekdes PNS serta ribuan guru. (***/sanly)