Manado, BeritaManado.com — Seorang Jurnalis Senior Sulawesi Utara (Sulut), Joppie Worek, menyampaikan harapan khusus kepada para Pendeta, Pastor, Gembala, dan Pelayan Khusus (Rohaniwan).
Sebagai sosok yang peduli akan kestabilan demokrasi, dirinya mengharapkan peran nyata para pemuka agama di Sulut untuk menjaga netralitasnya menjelang Pemilu 2024.
“Sebagai pemimpin umat dan sebagai warga negara, Bapak Ibu Saudara sekalian diharapkan untuk senantiasa menjadi teladan netralitas demokrasi dalam menghadapi Pemilu 2024,” ungkap Joppie Worek, Rabu (13/12/2023).
Dirinya kemudian mengungkap beberapa poin-poin harapannya, di antaranya agar para pemuka agama tetap netral dalam semua tahapan Pemilu, termasuk Pilpres, Pilcaleg, bahkan Pilkada.
Pemimpin rohani juga diharapkan tidak terlibat dalam Tim Pemenangan, baik itu calon atau partai, baik secara langsung maupun tidak.
Tak hanya itu, dirinya juga menyoroti fasilitas Gereja yang sering disalahgunakan sebagai alat politik.
“Harapan saya agar fasilitas gereja, seperti ruang dan mimbar, tidak diizinkan menjadi alat politik partai atau calon legislatif dan calon lainnya,” pungkasnya.
Joppie juga meminta agar tidak memanfaatkan jabatan gerejani untuk mendukung kepentingan politik partai atau caleg.
Namun jika ada imam atau Pelayan Khusus yang menjadi caleg atau terlanjur masuk tim pemenangan, maka kata dia, hendaknya dapat “mengambil cuti pelayanan” atau “cuti tidak naik mimbar” selama tahapan Pemilu.
“Saya berharap para rohaniwan akan membawa perdamaian dan penyejuk di tengah-tengah masyarakat selama masa Pemilu 2024,” tandasnya.
Adapun harapan ini diungkapkan dengan tujuan agar lebih banyak imam dan pelayan Tuhan dapat menjadi teladan netralitas dalam konteks demokrasi, memperkuat fondasi moral dan spiritual masyarakat Sulawesi Utara.
(***/jenly)