MANADO – Beruntungnya Manado, Sulawesi Utara terpilih menjadi tuan rumah ASEAN TOURISM FORUM (ATF) yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Januari 2012, iven yang berskala internasional di bidang pariwisata diakui Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulut Haefrey Sendoh. Menurutnya, kegiatan yang melibatkan ribuan pelaku usaha di seluruh dunia akan membanjiri Manado, Sulut pada Januari 2012 mendatang yang akan berdampak positif bagi iklim pariwisata Sulut dan Indonesia pada umumnya.
Bukan itu saja untuk kegiatan ATF itu sendiri Sulut tercatat sebagai tuan rumah keempat di Indonesia setelah Jakarta, Yogyakarta dan Bali. Dari informasi yang diperoleh beritamanado dari jumlah peserta setiap delegasi akan dikenakan biaya pendaftaran sebesar 16 sampai 20 juta rupiah
ATF yang rencananya akan dilaksanakan di Manado diakui Sendoh bentuknya sederhana, tetapi deal antara pelaku usaha (Seller) dari sepuluh negara ASEAN dengan pembelinya yang datang dari seluruh dunia adalah luar biasa.
Saat ditanya apa yang akan ‘dijual’ Sulut selaku tuan rumah? Sendoh mengatakan “daerah tujuan wisata walaupun kita lihat belum maksimal pengelolahan Bunaken. Bunaken adalah destinasi unggulan Sulawesi Utara,” ujar Sendoh yang juga bertindak sebagai panitia lokal ATF.
Sangat disayangkan memang disaat moment sebesar ATF yang akan dilangsungkan di Sulut, ternyata hanya satu yang menjadi primadona Sulut yaitu Bunaken. Pengelolahan pariwisata yang diakui Sendoh hanya Bunaken yang menjadi satu-satunya andalan Sulut belum mampu dimaksimalkan pemerintah, apalagi pengelolahan sampah di Bunaken yang belum selesai ditangani pihak pengelolah dan pemerintah menjadi masalah tersendiri disisa waktu yang berjalan.
Menanggapi hal tersebut Sendoh menjelaskan “masalah sampah bukan cuma melulu urusan pemerintah, tetapi urusan kita bersama. Jadi kalau saya analogikan berapa banyak sih orang pemerintah yang menggagas Save Bunaken? Taruhlah 400 orang dan berapa banyak masyarakat yang membuang sampah. Jadi biar kita sudah tiga kali buat trus rasionya lima, tetap ada selisih 200. Tetapi walaupun itu belum maksimal kita berusaha semaksimal mungkin dalam membersihkan sampah di Bunaken,” pungkasnya. (jrp)