Ratahan – Program satu miliar satu desa (Samisade) berupa revitalisasi pemukiman atau pengaspalan jalan desa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Pemkab Mitra) tahun anggaran 2014 belum berjalan sesuai harapan.
Nyatanya, program yang diharapkan bisa memberikan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa, malah didapati dikerjakan tidak beres.
“Aspal yang mereka gunakan sudah dingin, perkerjaannya juga asal-asalan. Makanya hampir 500 meter lebih kondisinya sudah rusak dan sangat tidak sesuai dengan anggaran yang digelontorkan Pemkab Mitra,” ungkap warga Desa Kalait Rensly Tuuk, Kamis (12/2/2015).
Menurutnya, selain kondisi jalan tidak baik, banyak material aspal hanya dibuang dipinggir jalan karena sudah mengeras. Sedangkan aspal lainnya, meski sudah dingin tetap dipaksakan digunakan.
Kondisi ini sendiri dinilainya tak lepas dari kurangnya fungsi pengawasan oleh instansi terkait.
“Mungkin mereka (kontraktor) menilai disini adalah desa terpencil sehingga bisa dibopdohi. Padahal saya cukup tahu soal standar dan kualitas pekerjaan proyek seperti ini,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mitra Welly Munaiseche ketika akan dimintakan konfirmasi sedang tidak berada di kantornya.
Usaha konfirmasi lewat telpon seluler sempat diangkat, namun Munaiseche belum bisa menjawab pertanyaan wartawan. “Saya baru akan naik pesawat,” singkatnya sembari menutup telpon. (rulandsandag)