Manado – Semangat dan motivasi dalam menggelorakan Kampanye untuk sadar wisata dan menjadi agen untuk kiprah sebagai duta-duta wisata, seharusnya diawali dari Front Line terdepan yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Namun siapa sangka saat Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni Sumarsono melakukan sidak di Dinas yang dipimpin Joy Korah tersebut menghasilkan kekecewaan. Pasalnya saat semangat Sumarsono mempromosikan daerah ini dengan semangat “Mari Jo Ka Mamado” sejumlah pejabat Dispudpar Sulut malah tidak berada di ruang kerjanya.
“Jadi adalah wajar dan manusiawi, ketika Pj Gubernur (Sumarsono) manakalah melakukan “Inspeksi Mendadak/SIDAK” ke Instansi Teknis dimaksud, menjadi trenyuh dan sedikit kecewa, ketika di dapati Pejabat Struktural level Esselon III dan IV terkecuali Kadis yang izin TL ke luar daerah, tak satupun yang stand by di Office,” ujar juru bicara Gubernur Sulut yang juga sebagai Kepala Bagian Humas Sulut Roy Saroinsong.
Apalagi, ketika On the Spot di tempat, yang bermarkas sementara di bilangan Komo Luar, tak satupun di temui adanya aura dan panorama yang mengambarkan Gaung #MarijoKaManado, pun Visit Sulut 2016, sebagai branding topic di seputaran Kantor jelas Saroinsong.
“Termasuk yang memiriskan adalah tidak adanya ,”Sense of Bilonging” atau dapat dibilang “Sense of Crisis” dari segenap staf dan karyawan untuk mengantisipasi, Booming Pariwisata dan Destinasi ke Manado-Sulut,” ujarnya.
Dia berharap, sidak ini kedepan, menjadi pemacu dan pemicu, agar dapat berbenah. (rizath polii)