JAKARTA – Kantor Penghubung Sulut di Jakarta akhirnya resmi dibuka untuk umum. Peresmian gedung dengan fasilitas hotel bintang tiga terletak disudut jalan Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Raya, Jakarta Pusat dirangkaikan dengan soft opening Kawanua Aerotel oleh Gubernur SH Sarundajang.
Bangunan dengan bentuk minimalis moderen, tampak depan dimain extrance dan side extrance yang beratap model rumah adat Minahasa dengan tangga ke lantai dua disisi kiri dan kanan, khas tangga rumah adat Minahasa. Lantai 3 hingga 5 adalah perkantoran yang meliputi kantor sewa, kantor perwakilan kota dan kabupaten, ruang kerja staff Pemprov Sulut, ruang kerja gubernur dan wakil gubernur, ketua DPRD serta ruang rapat. Kamar-kamar hotel berjumlah 79 kamar berada dilantai 6 sampai 9 dengan fasilitas mewah.
Sementara dilantai dua terdapat restoran dengan kapasitas 105 orang, Bank Sulut, pusat kebugaran dan dilantai 10 ada function room berkapasitas 365 kursi. Di basement tempat parkir berkapasitas 49 kendaraan roda empat.
Pembangunan gedung dibiayai APBD murni dan mulai dibangun tahun 2007 dengan dana Rp 79,9 miliar, dengan sistem pembiayaan multiyears tiga tahun dari 2007 hingga 2009. Gedung dibangun dengan kualitas terjamin, diatur manajemen konstruksi yang ditangani konsultas PT Meltech Consultindo Nusa dengan kontrak Rp 1,33 miliar, sedangkan perencanaan oleh PT Citra Konsultindo Utama dengan dana Rp 1,53 miliar.
Sebelumnya, Komisi II Deprov menyoroti Pengelolaan Kantor Perwakilan/Penghubung Sulut Di Jakarta.
“Nilai kontraknya tidak sebanding dengan anggaran pembangunan gedung,” tegas Steven Kandouw, politisi PDI-Perjuangan ini.(JRY)