Manado — Suhu polotik menjelang Pilkada di kabupaten Minahasa semakin panas. Tak dipungkiri ada indikasi gesekan dan gerakan untuk menggagalkan atau mengacaukan proses Pilkada agar bisa berjalan aman dan damai mulai muncul. Dan hal ini mulai menimbulkan keresahan bagi sejumlah elemen masyarakat Sulut yang menginginkan situasi aman dan damai di Minahasa tetap terpelihara, seperti Gerakan Peduli Rakyat Sulut (GPRS).
“Tanpa disadari menjelang Pilkada Minahasa, mulai muncul kubu dan blok yang hanya mementingkan kepentingan politik tanpa memikirkan imbas terhadap keamanan dan kedamaian yang selama ini telah tercipta,” kata Kordinator GPRS Susanto Amisan.
Atas dasar kekwatiran tersebut, Amisan bersama beberapa elemen masyarakat Sulut, yang terdiri dari organisasi gerakan mahasiswa, LSM dan Ormas membentuk GPRS dengan tujuan mengawal proses Pilkada aman dan damai.
“Pilkada aman dan damai harga mati untuk kita seperti yang diharapkan oleh warga Sulut khususnya di Minahasa. Dan GPRS terbentuk tidak memiliki kepentingan apa-apa atau muatan politik, tapi murni hanya untuk mengamankan agar proses Pilakada tidak dijadikan ajang untuk memecah belah persatuan masyarakat Sulut,” jelas Amisan. (oke)
Manado — Suhu polotik menjelang Pilkada di kabupaten Minahasa semakin panas. Tak dipungkiri ada indikasi gesekan dan gerakan untuk menggagalkan atau mengacaukan proses Pilkada agar bisa berjalan aman dan damai mulai muncul. Dan hal ini mulai menimbulkan keresahan bagi sejumlah elemen masyarakat Sulut yang menginginkan situasi aman dan damai di Minahasa tetap terpelihara, seperti Gerakan Peduli Rakyat Sulut (GPRS).
“Tanpa disadari menjelang Pilkada Minahasa, mulai muncul kubu dan blok yang hanya mementingkan kepentingan politik tanpa memikirkan imbas terhadap keamanan dan kedamaian yang selama ini telah tercipta,” kata Kordinator GPRS Susanto Amisan.
Atas dasar kekwatiran tersebut, Amisan bersama beberapa elemen masyarakat Sulut, yang terdiri dari organisasi gerakan mahasiswa, LSM dan Ormas membentuk GPRS dengan tujuan mengawal proses Pilkada aman dan damai.
“Pilkada aman dan damai harga mati untuk kita seperti yang diharapkan oleh warga Sulut khususnya di Minahasa. Dan GPRS terbentuk tidak memiliki kepentingan apa-apa atau muatan politik, tapi murni hanya untuk mengamankan agar proses Pilakada tidak dijadikan ajang untuk memecah belah persatuan masyarakat Sulut,” jelas Amisan. (oke)