Manado, BeritaManado.com — Putra asli daerah Talaud, Godlife Albert Latjandu akhirnya mengikuti panggilan hatinya untuk pulang membangun kampung sendiri.
Selama lebih dari 30 tahun, Godlife diketahui meninggalkan kampung halamannya untuk mengabdi sebagai abdi negara, seorang marinir TNI Angkatan Laut.
Usai menuntaskan tugas negara, dirinya kembali pulang ke Talaud untuk menjadi pengusaha sebagai pengelola wisata bahari Pulau Sara Besar.
Di tangan Godlife, Pulau Sara yang cantik namun tak dipoles ini mulai berubah, dari gelap gulita menjadi terang benderang karena penuh dengan lampu hias.
Godlife pula yang membuat roadmap untuk pengembangan pulau agar menjadi destinasi wisata yang tak kalah dari destinasi wisata kepulauan yang sudah terkenal duluan di luar sana.
Pembangunan infrastruktur berupa sarana prasarana mulai terlihat, dari meja kursi hasil daur ulang, gazebo, spot foto, hingga area diving, membuat Pulau Sara makin memukau dan mengundang wisatawan datang.
Luar biasanya, semua usaha tersebut hampir sebagian besar menggunakan uang pribadinya yang tentu tidak sedikit.
Bagi Godlife Albert Latjandu, hal itu tidak mengapa asal Talaud bisa makin berkembang.
“Talaud ini kabupaten yang tidak punya tambang sehingga PADnya bisa besar, tapi kita punya sektor pariwisata yang potensinya tidak main-main. Selain Pulau Sara, kita punya potensi wisata bahari yang luar biasa dan itu bisa dimaksimalkan,” ujar Godlife yang juga seorang penyelam profesional kelas dunia ini.
Godlife pun berniat maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Kepulauan Talaud perwakilan partai.
Kabupaten Kepulauan Talaud dengan julukannya Bumi Porodisa pun dicita-citakan akan kembali jaya sebagai salah satu destinasi wisata bahari paling cantik di ujung Indonesia.
Itu sebabnya, Godlife yang juga akrab disapa Ko Berty ini berkomitmen untuk membangun destinasi wisata baru Kabupaten Kepulauan Talaud, membangun industri perikanan berbasis masyarakat, membangun pertanian berbasis lokal, membangun ekonomi kerakyatan berbasis lokal dan membangun UMKM berbasis lokal.
Godlife sadar betul, letak geografis Talaud jauh dari ibukota provinsi sehingga butuh kekuatan di tingkat lokal untuk menjadi mandiri dan saling menopang antar sektor.
Bukan asal bicara, tapi hal ini telah dipelajari oleh kader Perindo yang juga Wakil Ketua Perindo Sulut ini selama kurang lebih 10 tahun belakangan.
“Ini hasil pengumpulan data, riset kami selama ini sehingga ini tidak main-main. Saya sebagai putra daerah mau pulang membangun kampung karena kalau bukan kita yang tau kampung sendiri sapa lagi?, kata Godlife.
Hingga berita ini diturunkan, Godlife pun telah membangun komunikasi dengan sejumlah parpol dan tokoh, mulai dari partai Perindo karena status sebagai kader dan dari sejumlah partai lainnya.
(srisurya)