Manado – Sebagai bentuk rangkaian kunjungan kerja Wakil ketua DPD RI, GKR Hemas, senin (23/11) mengunjungi masyarakat Jawa-Tondano yang berada di kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa.
Kunjungan ini merupakan bentuk silahturahmi mewakili keraton Jogjakarta dengan masyarakat kampong Jawa-Tondano yang ada di Sulawesi Utara.
Turut menghadiri acara ini yakni beberapa mantan rekan dari DPD RI Semisalnya Maya Rumantir dan Ariyanti Baramuli Putri, serta hadir pula bapak Meyjen Glenn Kairupan dan beberapa tokoh-tokoh agama yang ada di kampung Jawa-Tondano.
Acara ini disambut meriah oleh warga setempat, hal ini dapat dilihat ketika masyarakat mengawal GKR Hemas untuk memantau lokasi sekitar masjid dan empat (4) tiang sokuguru yang merupakan peninggalan dari Pangeran Diponegoro dan kawan-kawan seperjuangannya.
Dalam sambutannya GKR Hemas mengatakan “kuatnya suatu bangsa dapat dilihat dengan kuatnya budaya serta kerukunan umat beragama. Namun pada perkembangan sekarang kaum muda kita sangatlah minim tingkat kesadaran untuk beribadah.
Saya juga menghimbau kepada masyarakat kampong Jawa-Tondano agar senantiasa memelihara kerukunan dan solidaritas dari keberagaman ini”, ungkapnya.
Lebih lanjut GKR Hemas juga mengadakan dialog terbuka dengan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Umat Islam (FKUI) Sulut dengan mengangkat tema “Memperat Kerukunan Dan Kedamaian Di Tengah Perbedaan” dengan menghadirkan pemateri yaitu Maya Rumantir, Glenn Kairupan, Dan GKR Hemas Sendiri. Dialog ini diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat Jawa-Tondano tentang Pulralisme kedepannya. (***/risat)
Manado – Sebagai bentuk rangkaian kunjungan kerja Wakil ketua DPD RI, GKR Hemas, senin (23/11) mengunjungi masyarakat Jawa-Tondano yang berada di kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa.
Kunjungan ini merupakan bentuk silahturahmi mewakili keraton Jogjakarta dengan masyarakat kampong Jawa-Tondano yang ada di Sulawesi Utara.
Turut menghadiri acara ini yakni beberapa mantan rekan dari DPD RI Semisalnya Maya Rumantir dan Ariyanti Baramuli Putri, serta hadir pula bapak Meyjen Glenn Kairupan dan beberapa tokoh-tokoh agama yang ada di kampung Jawa-Tondano.
Acara ini disambut meriah oleh warga setempat, hal ini dapat dilihat ketika masyarakat mengawal GKR Hemas untuk memantau lokasi sekitar masjid dan empat (4) tiang sokuguru yang merupakan peninggalan dari Pangeran Diponegoro dan kawan-kawan seperjuangannya.
Dalam sambutannya GKR Hemas mengatakan “kuatnya suatu bangsa dapat dilihat dengan kuatnya budaya serta kerukunan umat beragama. Namun pada perkembangan sekarang kaum muda kita sangatlah minim tingkat kesadaran untuk beribadah.
Saya juga menghimbau kepada masyarakat kampong Jawa-Tondano agar senantiasa memelihara kerukunan dan solidaritas dari keberagaman ini”, ungkapnya.
Lebih lanjut GKR Hemas juga mengadakan dialog terbuka dengan bekerjasama dengan Forum Komunikasi Umat Islam (FKUI) Sulut dengan mengangkat tema “Memperat Kerukunan Dan Kedamaian Di Tengah Perbedaan” dengan menghadirkan pemateri yaitu Maya Rumantir, Glenn Kairupan, Dan GKR Hemas Sendiri. Dialog ini diharapkan dapat memperkaya wawasan masyarakat Jawa-Tondano tentang Pulralisme kedepannya. (***/risat)