
Tomohon — Jika anda melewati pusat kota Tomohon, pasti akan melihat sebuah bangunan gereja tua yang catnya didominasi oleh warna putih.
Gereja tersebut berdiri berdampingan dengan menara Alfa Omega.
Kedua bangunan ini kini menjadi salah satu ikon kota Tomohon.
Menurut beberapa sumber, berdasarkan tulisan dan angka tahun yang terlihat pada lonceng gereja, kemungkinan gedung gereja Sion ini didirikan pada tahun 1878 oleh penginjil Belanda dan jemaat pada waktu itu.
Dalam perjalanan waktu, bangunan gereja ini pernah digunakan sebagai tempat pelaksanaan Sidang Sinode GMIM.
Jika kita menengoknya dari dekat, gedung gereja “Sion” merupakan rumah ibadah yang berbentuk gedung permanen dengan dinding tembok bertiang beton dan kerangka atap besi dan kayu.
Sedangkan atapnya menggunakan seng tebal dengan kusen-kusen jendela yang terlihat kokoh.
Lantainya terbuat dari ubin dengan balkon di bagian depan.

Lonceng gereja terbuat dari bahan logam buatan Belanda dengan tulisan, Djamaat Tomohon 1878 dan A. Bikkers & Zoon Rotterdam.
Bentuk bangunan gereja terlihat megah dan kokoh.
Sampai sekarang, gedung ini dimanfaatkan sebagai tempat beribadah Jemaat Sion Tomohon.
Bangunan gereja tua GMIM Sion Tomohon ditetapkan sebagai situs cagar budaya peringkat nasional berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 128/M/2021 tentang situs cagar budaya Gereja Tua Sion Tomohon sebagai situs cagar budaya peringkat nasional.
Dengan demikian kota Tomohon telah memiliki situs cagar budaya peringkat nasional yakni gedung gereja tua Sion Tomohon.
Penetapan sebagai situs cagar budaya nasional telah melalui berbagai upaya sehingga cagar budaya ini telah diresmikan.
Kini, bangunan gereja tua Sion yang berdampingan dengan Menara Alfa Omega telah menjadi ikon wisata religius kota Tomohon.
Terlihat beberapa warga masyarakat bahkan anak sekolah berkunjung ke tempat tersebut untuk berswafoto.
Seperti Meggy dan teman-temannya yang nampak sedang menikmati suasana bunga di lokasi tersebut.
(Christy Manarisip)