Manado – Prosesi Jalan Salib menjadi salah satu momen yang ditunggu saat peringatan Jumat Agung dan Paskah bagi umat kristiani, termasuk didalamnya jemaat Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Tesalonika Wanea.
Jalan Salib sendiri merupakan perjalan terakhir Yesus menuju bukit Golgota untuk disalibkan demi menyelamatkan umat manusia sehingga penderitaan Yesus tersebut menjadi bagian penting dalam penghayatan iman, seperti yang disampaikan oleh Gbl Fera Lintong MTh selaku Ketua Pimpinan Majelis Sidang (PMS) KGPM Sidang Tesalonika Wanea.
“Jalan Salib dilaksanakan supaya jemaat bisa menghayati, mengenang, serta turut merasakan juga bagaimana penderitaan yang dialami Yesus sampai di bukit Golgota. Dengan demikian ada keteladanan yang kita ambil bahwa kitapun siap menderita walaupun tidak sama dengan yang di alami oleh Yesus sebab berbicara tentang kebenaran konsekuensinya setiap orang kristen harus siap menderita dan membela kebenaran itu,” ujar Fera.
Jemaat pun mengikuti Prosesi Jalan Salib dengan tertib dan lancar serta penuh kekeluargaan dalam persatuan sebagai gereja Tuhan.
“Solidaritas dan kebersamaan penting karena jemaat merupakan satu Tubuh Kristus dalam rangka menyambut Paskah,” kata dr Sonny Pasuhuk selaku Ketua Badan Pimpinan Sidang (BPS) dampingi Ketua panitia Pnt Sara Rumengan-Wuisan. (***/srisurya)