Manado,Beritamanado.com – Dalam beberapa waktu belakangan Polda Sulawesi Utara gencar melakukan penindakan terhadap SPBU “nakal” beserta oknum-oknum yang sengaja menyalahgunakan pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi.
Penindakan tegas ini dilakukan berdasarkan keluhan masyarakat, yang ditindak lanjuti instruksi Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto .
Langkah seriuspun dilakukan pihak Kepolisian Ditreskrimsus Polda Sulut, dengan memasang garis polisi di beberapa mesin pompa BBM bersubsidi yang disalahgunakan oleh operator di SPBU.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulut Kombes Pol Nasriadi menjelaskan ada beberapa faktor sehingga petugas melakukan police line pompa SPBU.
“Kami lakukan police line itu bersifat sementara untuk kepentingan penyelidikan kami di lapangan, sekaligus membuat efek jera bagi oknum-oknum yang sengaja bertindak mendistribusikan BBM bersubsidi dengan cara yang tidak benar,”tegas Nasriadi Senin (7/11/2022) malam.
Ditreskrimsus Polda Sulut kini melakukan penyelidikan terkait dugaan pihak SPBU yang mendistribusikan BBM bersubsidi dengan cara – cara Ilegal.
“Nosel mesin pompa tersebut akan diperiksa meternya apakah sudah tepat untuk pengisian dalam satu kendaraan atau tidak, Ini akan kami pertahankan dalam status quo nantinya,”jelas Nasriadi.
Ditreskrimsus juga mengimbau pada pihak Pertamina untuk tegas dalam membina SPBU agar tidak terjadi kesalahan dalam distribusi BBM bersubsidi, serta tidak melayani pengisian BBM digalon dan drum.
“Tidak hanya Polisi, saya imbau Pertamina tegas meminta pengawas SPBU bahwa peruntukan BBM bersubsidi harus tepat sasaran, kemudian tidak melayani pengisian galon dan drum seperti terjadi akhir akhir ini, serta melibatkan Kepolisian terdekat seperti Polsek dan Babhimkamtibmas untuk memantau penyaluran distribusi BBM agar dapat membantu kelancaran distribusi.” ujar Nasriadi.
Dikatakan Nasriadi, Ditreskrimsus Polda Sulut dan jajaran lainnya siap menjawab keluhan masyarakat agar penyaluran BBM bisa tepat sasaran sehingga kemacetan yang sering terjadi di SPBU tidak terjadi lagi.
“Sekali lagi Kepolisian melakukan Police Line di Nozzle SPBU bukan penutupan operasional SPBU, harapanya warga dapat mengerti petugas Kepolisian ikut ambil bagian mengawasi agar penyaluran BBM bersubsidi harus tepat sasaran,” beber Nasriadi.
Dia pun berharap warga tidak lagi melakukan penimbunan BBM Bersubsidi karena berdampak pada hal hal yang buruk, selain banyaknya warga tidak mendapatkan BBM, juga terjadi antrian yang panjang di SPBU.
Deidy Wuisan