Bitung – Aksi penggatungan krans dan spanduk menyatakan berbelasungkawa atas matinya nurani wakil rakyat yang mendukung rencana kenaikan BBM oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di papan nama DPRD tergolong berani. Pasalnya, aksi tersebut dilakoni disaat dinihari sekitar pukul 3.15 Wita yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
“Kami tidak tidur semalam demi mempersiapkan aksi ini,” kata Yusuf Kumadji bersama Diman Hasan kader GMNI Kota Bitun.
Yusuf dan Dimas mengaku beberapa kali bolak-balik di depan kantor DPRD untuk memastikan kondisi keamanan gedung kerucut tersebut. Dan nanti sekitar pukul 3.15 Wita baru mereka mulai memanjat papan nama DPRD untuk membentangkan spanduk dan krans.
“Kami puas dan senang aksi ini tidak mendapat halangan, dan semoga semua masyarakat bisa melihat serta menggugah hati para anggota DPRD,” kata keduanya.
Sementara itu, Martin Sompotan selaku Kordinator Lapangan mengatakan aksi ini sebagai serangan fajar yang dilakukan disaat orang-orang lagi tidur. “Ini merupakan pernyataan sikap dari GMNI Kota Bitung terkait akan naiknya BBM yang akan berpolarisasi naiknya kebutuhan lain,” kata Sompotan.
Menurutnya, yang menarik dari baliho itu bukan hanya tertulis menyatakan berbelasungkawa atas matinya nurani wakil rakyat yang mendukung rencana kenaikan BBM tapi diselipi karangan bunga atau krans sebagai bentuk tanda dukacita atas matinya nurani wakil rakyat juga sebagai tanda berkabung kemelaratan di Indonesia akan bertambah dengan naiknya BBM dan harga kebutuhan lainnya.(enk)