BeritaManado.com — Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengakui biaya politik di Indonesia terbilang tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, ia telah mengusulkan pemberian bantuan dana sebesar Rp1 triliun per tahun untuk partai politik (parpol) yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Ternyata, usulan ini bukanlah hal baru bagi Ganjar.
Ia telah mengusulkan hal serupa sejak menjadi anggota DPR RI, dan usulan ini masih diperjuangkan hingga saat ini.
Selain bantuan dana, Ganjar juga pernah mengusulkan agar parpol diizinkan memiliki badan usaha untuk memperoleh sumber pembiayaan.
Ganjar Pranowo tidak hanya melontarkan usulannya tanpa alasan.
Ia telah melakukan studi banding ke beberapa negara terkait pengelolaan dana parpol.
Setidaknya, ada dua tim yang ia kirim ke luar negeri, yakni ke Amerika dan Jerman.
Pengalaman di Jerman, di mana ia melihat seberapa besar dana parpol mereka, memberikan wawasan yang penting.
Ganjar Pranowo menggambarkan sistem partai politik di Indonesia sebagai “simple multi partai,” yang berarti jumlah partai politik tidak terlalu banyak.
Oleh karena itu, ia yakin bahwa APBN mampu memberikan dana bantuan sebesar Rp1 triliun per tahun.
“Kalau partai tidak terlalu banyak Rp1Triliun untuk perjalanan demokrasi tidak terlalu banyak. Tapi ada catatannya, karena ini duit negara,maka pengelolaannya harus transparan dan akuntabel dan BPK turun untuk memeriksanya. Maka fair menurut saya,” jelas Ganjar.
(Alfrits Semen)