SANGIHE, BeritaManado.com — Forum Wartawan Sangihe (Forwas) dalam waktu dekat akan menggelar Dialog Perbatasan dengan tema ‘Pertemuan Toko Agama; Cegah Radikalisme di Pulau Terluar, Kabupaten Kepulauan Sangihe’.
Dialog ini diselenggarakan dalam rangka menangkal paham radikalisme dan terorisme yang merupakan musuh utama bagi keberlangsungan suatu bangsa dan negara
Ketua Forwas, Very Bawoleh dalam rapat persiapan Dialog pada Senin, (24/2/2020), mengatakan wilayah perbatasan khususnya Kepulauan Sangihe menjadi salah satu tempat strategis para pegiat radikalisme dan terorisme, terutama untuk melakukan aksi antarnegara, ini juga yang menjadi salah satu alasan pihak Forwas akan menggelar Dialog Perbatasan.
“Saya berharap akan digelarnya Dialog Interaktif seperti ini, paham-paham radikal dan ekstrimisme bisa ditepis dan tidak bisa menggerogoti pikiran masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang notabene berada di perbatasan Indonesia bagian paling utara Sulawesi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina,” ujar Bawoleh
Sementara itu, Ketua Panitia Dialog Perbatasan, Ronny Paulus Serang mengungkapkan untuk persiapan dialog sendiri sudah hampir rampung, dirinya yakin dan percaya kegiatan yang akan dilaksanakan pada Kamis, (27/2/2020) mendatang, pasti sukses.
Robny Serang juga sangat antusias kegiatan ini akan berdampak sangat positif, apalagi bagi kaum muda yang memang perlu diberikan pemahaman yang intens tentang hal ini.
“Pada dialog ini, Forwas juga akan mengundang perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di Kepulauan Sangihe, untuk bisa memahami akar permasalahannya bagaimana radikalisme ini masuk terhadap generasi muda sehingga dengan begitu kita bisa mewaspadai masuknya radikalisme,” ungkapnya
Ditambahkannya, generasi muda merupakan kelompok yang mudah terpapar radikalisme.
Kerentanan tersebut muncul seiring kedekatan generasi muda dengan dengan internet maupun media sosial.
Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan sinergitas dan terobosan guna mencegah paham yang anti Pancasila tersebut
“Paham Radikalisme ini menjadi salah satu masalah yang krusial dan harus diperhatikan di negara ini.
Pancasila merupakan ideologi yang final bagi bangsa Indonesia, hal tersebut adalah bagian dari kesepakatan dari para pendiri bangsa ini, semoga dengan kegiatan seperti ini, masyarakat Sangihe terutama para generasi muda bisa paham apa itu ancaman radikalisme pada kedaulatan bangsa Indonesia, dan kebhinekaan Pancasila,” tandas Serang
(Erick Sahabat)