Tondano – Keberadaan Warung Internet (Warnet) memang tidak bisa disalahkan, karena itu merupakan usaha seseorang. Namun yang sangat disayangkan, beberapa pemilik Warnet sepertinya tidak peduli dengan himbauwan pemerintah untuk tidak menerima pengunjung yang berseragam sekolah, terutama pada jam – jam pelajaran. Adanya suguhan game online dinilai bisa mengancam nasionalisme pelajar di Minahasa.
Menurut penelusuran BeritaManado.com, ada beberapa tempat yang tetap menerima kehadiran pelajar pada jam sekolah. Menurut Kepala Sekolah SMP N 4 Tondano Sjultje Muntu, pemerintah melalui instansi terkait khususnya Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk lebih intensif lagi melakukan razia Warnet yang menerima kehadiran pelajar yang masih berseragam sekolah. Hal itu diharapkan bisa sedikit member efek jerah kepada para pelajar yang gemar main game online.
“Dari pihak sekolah sudah dan terus berupaya mendidik para murid untuk menjadi generasi bangsa yang bisa diandalkan, termasuk dari segi nasionalismenya. Cukup masuk akal memang jika dikatakan bahwa game online lama kelamaan bisa mengancam kualitas nasionalisme pelajar itu sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut pihak sekolah membutuhkan mitra kerja seperti Pol PP, pemilik Warnet, dan juga masyarakat,” ungkap Muntu.(ang)