Manado – Tahapan pemilihan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado sementara berjalan namun masih saja banyak pihak menilai bahwa tahapan atau mekanisme pilrek tidak sesuai prosedur.
“Lihat saja amburadulnya tahapan pemilihan Rektor Unsrat kali ini membuat banyak pihak menilai bahwa pilrek kali ini tidak mengedepankan asas-asas akademis, malahan lebih banyak disusupi oleh kepentingan-kepentingan politik,” papar Flora Kalalo kepada beritamanado.
Bukan hanya itu saja, menurut Flora, Pilrek yang dilaksanakan oleh Panitia yang diketuai oleh Prof. DR. Ir Jeany Polii Mandang, MS tidak kooperatif dalam menjalankan kepanitiaan secara independen.
“Seharusnya panitia menunjukan sikap elegan. Yaitu dengan menjaga independensi kepanitiaan tersebut, bukan menunjukan sikap keberpihakan kepada salah satu calon. Hal ini kan terlihat dengan dimajukannya penyaringan tiga besar bakal calon Rektor pada tanggal 15 Maret,” tutur Flora.
Ditambahkan Flora bahwa pemberitahuan tentang hal tersebutpun hanya lewat SMS. “Pemberitahuan bahwa ada penyaringan tiga guru besarpun hanya melalui SMS kepada setiap bakal calon,” beber Flora. Hal ini ketika dikonfirmasi kepada salah satu bakal calon Ralfie Pinasang, Ia pun membenarkannya bahwa pemberitahuan hanya melalui SMS. “Ia memang hanya lewat SMS,” singkat Pinasang. (jk)