
Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) telah melaksanakan Sidang Tahun pada tgl 15-17 Pebruari 2023, bertempat di KGPM Sidang Getsemani, di-Desa/Kelurahan Wineru, Kabupaten Bolaang-Mongondow, Sulawesi Utara.
Peserta Sidang Tahunan ini berjumlah 467 orang yang datang dari 15 Kabupaten/Kota se-wilayah Sulawesi Utara ditambah utusan dari Wilayah Jawa.
Tema dari Sidang Tahunan ini adalah “BERLARI TIDAK LESUH, BERJALAN TIDAK LELAH” yang diambil dari Alkitab Perjanjian Lama Kitab Yesaya 40 ayat 31, yang berbunyi:
“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”.
Akibat Covid 19, dunia mengalami mengalami krisis, dan krisis ini kemudian lebih diperparah akibat Perang Rusia-Ukraina, menjadi multi krisis yang melanda dunia, seperti krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan,dll.
Akibatnya terjadi inflasi/kenaikan harga berbagai komoditi dan jasa, pertumbuhan ekonomi menurun, resesi ekonomi terjadi diberbagai Negara, bahaya kelaparan meluas, ada Negara yang gagal bayar hutang, bahkan ada Negara yang terancam bubar serta akibat yang lain.
Akibat krisis ini, maka untuk mengantisipasinya, Presiden Jokowi telah mengingatkan bangsa ini untuk waspada. Peringatan itu antara lain disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP), di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/06/2022) yang antara lain mengatakan dan menginstruksikan jajarannya untuk mewaspadai situasi dunia yang tidak dalam kondisi normal serta mengantisipasi krisis pangan dan energi.
Peringatan ini kemudian diulang oleh Presiden Jokowi pada saat membuka Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 Agustus 2022 yang antara lain mengatakan tahun ini (2022) kita akan sangat sulit.
‘Tahun depan(2023) akan gelap. Ini bukan Indonesia, ini dunia, hati-hati. Presiden Jokowi mengaku mendapatkan prediksi itu setelah mengobrol dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), International Monetary Fund (IMF), hingga Kepala Negara G7 (G7 singkatan dari Group 7 yang terdiri dari 7 negara yaitu Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggeris, Amerika Serikat).
Kabar dari Bank Dunia akan ada 66 negara yang ambruk akibat kondisi ekonomi yang buruk.
Angka itu, awalnya hanya 9 negara, kemudian bertambah 25 negara, 42 negara, hingga menjadi 66 negara. Mereka (Bank Dunia) detail mengkalkulasi, apa yang dikhawatirkan betul-betul kita lihat dan sekarang ini 320 juta orang di dunia sudah berada pada posisi menderita kelaparan akut.
Kemudian dalam rapat Kabinet di-Istana Negara tgl.6 Desember 2022 Presiden Jokowi al mengingatkan para menterinya membuat perhitungan teliti untuk menghadapi kondisi perekonomian pada 2023 sehingga krisis ekonomi maupun krisis pangan tidak sampai menjadi masalah sosial-politik.
Khusus untuk mengantisipasi agar tidak terjadi krisis pangan di-Indonesia, maka Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Batang, 8 Juni 2022 mengajak rakyat Indonesia untuk menanam tanaman-tanaman yang menghasilkan bahan pangan pokok, bukan hanya padi saja, tetapi juga porang, jagung, sorgum, serta tanaman lainnya
Terkait dengan seruan Presiden Jokowi tersebut, khusus di Sulawesi Utara, maka untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kriris pangan, Gubernur Olly Dondokambey (OD) mengumandangkan kembali ajakan kepada masyarakat untuk “MARI JO BA KOBONG”.
Ajakan ini sebenarnya sudah dikumandangkan oleh Gubernur OD jauh sebelum terjadinya Perang Rusia-Ukraina yang dimulai 24 Pebruari 2022 yang sampai sekarang belum ada tanda-tanda untuk berakhir.
Ajakan tersebut terjadi pada masa pandemi Covid 19 awal tahun 2020, dimana saat Olly Dondokambey sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Utara melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Bolmong Raya (BMR), Senin, 20 Juli 2020, untuk melakukan panen bawang merah dan sekaligus penyerahan bantuan bibit kepada komunitas petani bawang merah di Kotamobagu, sekaligus menanam bersama bibit bawang merah bersama ASN dan rakyat Bolmong.
Kunker Gubernur OD diawali di Kotamobagu dalam rangka mengajak masyarakat di Kotamobagu untuk lebih menggiatkan lagi bercocok tanam dengan slogan “Marijo Ba Kobong.“ Kata-kata “Marijo Ba Kobong” muncul pada saat kunjungan tersebut.
Atas kunjungan Gubernur OD ini, dengan ajakan MARIJO BA KOBONG, Wali Kota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, menegaskan bahwa kedatangan ini telah meyakinkan kami bahwa aktifitas harus terus berjalan, tidak boleh berhenti dan kegiatan aktifitas ini membawa arti tersendiri bagi Kotamobagu terutama gerakan Marijo Ba Kobong yang kami laksanakan.
Gerakan mari jo ba kobong merupakan gerakan yang sangat luar biasa dan kami sangat mengapresiasi. Kotamobagu yang dulunya cuma dikenal dengan beras dan kopi Kotamobagu, namun sekarang ditambah dengan Bawang Kotamobagu.
Setelah terjadi Perang Rusia-Ukraina yang telah menimbulkan multi kirisis diberbagai sektor khususnya dibidang pangan, dengan bertolak dari intruksi dan pesan Presiden Jokowi sebagaimana diutarakan diatas, maka Gerakan Marijo Ba Kobong lebih digalakkan dan dikampanyekan oleh Gubernur OD melalui berbagai forum pertemuan dan aksi pada awal 2023 ini.
Aksi dari Program Marijo Ba Kobong ini antara lain diterapkan oleh jemaat GMIM Tasik Sampirang Wilayah Likupang 2 Minahasa Utara. Walaupun berada didaerah bibir pantai, mereka melakukan tanaman pangan berupa jagung. Juga lahan tidur dibersihkan untuk ditanami tanaman pangan. Jemaat ini melakukannya dengan semangat mapalus.
Kemudian pada apel ASN 4 Januari 2023, Gubernur Sulut Olly Dondokambey sebagai Inspektur Upacara dalam rangka HUT ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) dirangkaikan dengan mencanangkan Gerakan “Marijo Ba Kobong” dan “Aparatur Sipil Negara (ASN) Menanam”, antara lain menyatakan peringatan hari menanam pohon di Indonesia yang tepatnya jatuh pada tanggal 28 November 2022 (HUT KORPRI), merupakan suatu bukti perwujudan bahwa anggota KORPRI tidak hanya tulus melayani, namun juga bersinergi mendukung program-program pembangunan, pembangkit dan pemacu sektor ekonomi, serta mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan memperhatikan kelestarian alam serta tidak ragu berinovasi terlebih inovasi yang dapat mengakselerasi dan mendukung peningkatan kinerja.
KORPRI harus mampu dan terus berinovasi untuk negeri, termasuk juga merambat menjadi pelaksana dari program-program pemerintah di tempat-tempat saudara-saudara terjun langsung dengan praktek pertama masyarakat yang dilayani, mewujudkan sasaran dari setiap inovasi maupun gerakan-gerakan yang sedang digalakkan seperti halnya gerakan marijo bakobong dan ASN menanam saat ini.
Selesai apel, dilanjutkan dengan aksi menanam dengan mencanangkan Gerakan “Marijo Bakobong” dan “Aparatur Sipil Negara (ASN) Menanam” di Kawasan Perkebunan, Jl. Ir. Soekarno Kabupaten Minahasa Utara.
Gubernur Sulawesi Utara OD kembali menggelorakan semangat menanam agar bisa berdikari dalam pangan. Gubernur mengajak masyarakat agar memanfaatkan lahan subur untuk bercocok tanam.
Hal yang sama dengan semangat yang lain, pada saat Pentahbisan dan Peresmian Gedung dan Pastori GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) di kota Bitung, Sabtu, 18 Pebruari 2023, Gubernur OD mengatakan kalau kita semua berdikari dalam pangan, maka ekonomi terjaga dan inflasi terkendali.
Mari kita gelorakan program pemerintah Marijo Ba Kobong. Pemerintah akan back up full mulai dari bibit dan pupuk semua organisasi. Karena itu kerjasama antara pemerintah dan gereja tetap terjaga. Dengan bekerjasama, kata OD, maka semua bisa lewati dengan muda. Apalagi program Pemprov Sulut selaras dengan Pemerintah Pusat.
“Mari kita kerja bersama-sama. Kalau kita gotong royong semua bisa kita lewati bersama. Apalagi perhatian dari pak Presiden Jokowi. Apa yang pemerintah daerah minta selalu diberikan. Tidak ada yang ditolak,” ucap Gubernur OD.
Didalam KGPM sendiri, Terkait Gerakan Marijo Ba Kobong sebenarnya secara fakta telah dilaksanakan oleh KGPM di-beberapa Sidang/Jemaat sebelum dan pada saat pandemi Covid 19, seperti Kawangkoan, Wuwuk, dll, jauh sebelum pelaksanaan Sidang Tahunan.
Namun menggema di Sidang Tahunan KGPM pada 15-17 Pebruari 2023, bertempat di KGPM Sidang Getsemani, Desa/Kelurahan Wineru, Kabupaten Bolaang Mongondow.
Kata ajakan Gubernur OD “Marijo Ba Kobong” sebagai Bahasa Rakyat yang Sederhana, namun secara filosofi telah diterjemahkan secara luas dan mendalam oleh Peserta Sidang Raya.
Diawali dengan penyerahan berbagai bibit tanaman kepada Peserta Sidang dan perwakilan masyarakat setempat, maka Peserta Sidang menterjemahkan Marijo Ba Kobong bukan hanya terbatas pada bidang pertanian, tapi juga meliputi bidang perkebunan, kehutanan, kelautan, industri, jasa, baik dilakukan oleh jemaat maupun oleh UMKM sesuai potensi yang dimiliki jemaat maupun KGPM secara utuh.
Kemudian pengelolaan Marijo Ba Kobong dibidang pertanian dan non-pertanian sebagaimana diutarakan diatas, Sidang Tahunan berkomitmen akan dikelola secara professional, produktif dan berkesinambungan bukan lagi secara tradisional.
Untuk itu pengelolaannya akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah sesuai bidangnya untuk menjadi partner dalam bentuk pemilihan dan penyediaan bibit, pemakaian pupuk, pemanfaatan teknologi, susunan organisasi dan managemen, serta hal-hal lain.
Disisi lain akan bekerja sama dengan perbankan dalam hal pemberian kredit usaha serta konsultasi pasar terkait bidang jenis usaha yang dipilih karena ada pasarannya yang baik dan kontinyu ditingkat lokal, nasional maupun internasional.
Dengan pengelolaan secara professional, produktif dan berkesinambungan, maka target hasil produksinya, nantinya tidak hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan intern Sidang/Jemaat KGPM yang berotonom, tapi juga akan menunjang peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri maupun daerah lain bahkan untuk menunjang dan meningkatkan target ekspor keluar negeri yang sudah menjadi program dari Gubernur OD yang telah terealisir sejak beberapa tahun yang lalu, berupa hasil pertanian dan perikanan, namun mendapat gangguan karena pandemi Covid 19.
Dengan meredanya pandemic Covid 19 ini, maka Gubernur OD bertekad akan melanjutkan dan meningkatkan ekspor hasil-hasil pertanian, perikanan maupun komoditi lain yang telah terealisir kembali sejak akhir tahun lalu dan akan meningkatkan volumenya pada tahun ini serta tahun-tahun yang akan datang.
Disisi lain, dalam memperkuat peran partisipasi KGPM untuk sukseskan ajakan Marijo Ba Kobong yang menggema di Sidang Tahunan KGPM tersebut, maka akan ditindak-lanjuti juga dengan memperkuat struktur organisasi KGPM dengan kemungkinan membentuk Badan/Lembaga Pengelola Bidang Usaha ditingkat Pucuk Pimpinan KGPM.
KGPM yang lahir thn 1933, sebagai Gereja Merdeka, Gereja Mandiri dan Gereja Kebangsaan/Nasional dengan Temanya “YESUS KRISTUS DALAM KEBANGSAAN DAN KEBANGSAAN DALAM YESUS KRISTUS” dalam sejarahnya sangat terpanggil dan bertanggung-jawab, secara konstruktif dan korektif, ikut aktif berpartisipasi dan mendukung semua Program Pembangunan Pemerintah dalam semua struktur pemerintahan dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten, Propinsi sampai Pemerintah Pusat, dengan sikap Gerejawi yang bersuara Kenabian, bukan ASBUN atau sikap a priori.
Untuk melaksanakan Misi ini, sebagai Gereja yang ikut aktif dalam Gerakan Oikumenis, maka dituntut Kepemimpinan KGPM yang berkualitas Kepemimpinan dan Teologianya, Arif dan Bijaksana dalam sikap dan bersikap, komunikasi (vertikal dan horizontal) yang simpatik dan produktif, tuturnya yang sejuk dan berwibawa, serta total pengabdiannya untuk kemajuan Gereja.
Semoga semua Keputusan Sidang Tahunan KGPM tahun 2023 dapat direalisir atas kerja keras dan kerjasama yang serasi dari semua struktur.
Jakarta, 20 Februari 2023.
Markus Wauran.
Anggota Majelis Pertimbangan K.G.P.M.