Manado – Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Felly Estelita Runtuwene, menyesalkan anggaran penelitian dan pengkajian langsung pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Litbangda) Provinsi Sulut terbilang kecil.
Menurut Felly Runtuwene, anggaran penelitian rata-rata hanya dianggarkan Rp. 50 Juta tidak akan menghasilkan output yang bermanfaat bagi masyarakat sehingga terkesan tidak serius.
“Saya lihat lebih banyak kegiatan dalam kantor yakni administrasi dan peningkatan sumberdaya aparatur. Hanya sekitar 500 juta untuk penelitian,” ujar Felly Runtuwene pada rapat bersama Litbangda Sulut yang dipimpin Ketua Komisi 3 Adriana Dondokambey, Selasa (30/10/2018).
Felly Runtuwene menyontohkan penelitian perusahaan hanya 50 juta. Tidak heran pada setiap pameran Sulawesi Utara tak bisa menampilkan yang terbaik.
“Sulut tidak punya cenderamata unggulan kecuali kayu kelapa dibuatkan mebel. Mestinya ada penelitian produk unggulan seperti kelapa jadi lebih ekonomis dan program penelitian strategis menghasilkan output baik,” tandas Runtuwene.
Sebelumnya, pada rapat dalam rangka KUA-PPAS APBD 2019, Kepala Badan Litbangda Sulut, dr Jemmy Lampus, memaparkan 12 program dengan anggaran total Rp. 5,4 Milliar lebih, terdiri Rp. 2,45 Milliar belanja langsung dan gaji pegawai Rp. 2,9 Milliar.
(JerryPalohoon)