Manado-Bulan Februari lalu Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,60 persen. Menurut Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Sulut, Dantes Simbolon, hal ini dipucu rencana kenaikan bahan bakar minyak oleh pemerintah.
Menurut Simbolon kenaikan bahan bakar minyak yang ditunda-tunda oleh pemerintah memberikan pengaruh kepada keadaan psikis masayrakat Sulut. “Bila jadi naik, ffek kenaikan BBM akan berdampak kepada masyarakat akan terasa sampai dua tahun kedepan,” tukasnya dalam jumpa pers, Kamis (1/3).
Dia menuturkan pemerintah harus menjaga inflasi dengan ketersedian barang sehingga barang yang diminta terpenuhi oleh masyarakat. Selain itu juga pemerintah di tiap kabupaten dan kota harus melakukan pengawasan terhadap barang-barang yang beredar.
Simbolon memperkirakan pada bulan Maret akan terjadi kenaikan harga-harga barang.Selain itu inflasi di bulan Februari juga terjadi akibat karena kenaikan indeks pada empat kelompok pengeluaran diantaranya kelompok bahan makanan sebesar 1,49 persen.
Kemudian kenaikan indeks juga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,25 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,33 persen, kelompok sandang 0,49 persen dan kelompok kesehatan 0,31 persen.(ceci)