Manado, BeritaManado.com — PDI Perjuangan dan Gerindra menjadi partai politik yang memiliki tren terbaik versi sejumlah lembaga survei.
Dua kemungkinan melejitnya, elektabilitas dua partai ini dipaparkan Dosen Kepemiluan Universiras Sam Ratulangi, Ferry Liando.
Menurut Ferry Liando, untuk PDIP karena efek Joko Widodo (Jokowi).
Kata Ferry, terlepas dari banyak keterbatasan, Jokowi adalah salah satu presiden terbaik yang pernah di miliki Indonesia.
“Banyak lembaga survei menyatakan sangat puas dengan kinerjanya. Tentu PDIP sangat diuntungkan, mengingat Jokowi diusung PDIP dan sampai sekarang tetap menjadi kader,” jelas Ferry, Rabu (24/5/2023).
Berikutnya, kata Ferry, baru PDIP yang resmi punya calon calon presiden yaitu Ganjar Pranowo.
Sebab menurut Undang-undang Pemilu, hanya PDIP yang telah memenuhi syarat mengajukan calon presiden tanpa harus berkoalisi.
PDIP telah memenuhi syarat ambang batas pencalonan pilpres karena punya kursi DPR-RI lebih dari 20 persen dari total keseluruhan kursi.
Sementara untuk Gerindra, lanjut Ferry, sangat diuntungkan karena Prabowo Subianto diendorse Jokowi baik ke media atau ke publik.
Selain itu, anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep terang-terangan mendukung Prabowo.
“Hal itu tidak mungkin atas persetujuan Jokowi,” bebernya.
Dikatakan, komitmen Gerindra tetap tegak menjadi partai nasionalis juga mendapat respons publik.
“Pastinya Gerindra sudah belajar dari pengalaman Pemilu 2019, ketika waktu itu terkesan membuka ruang bagi kelompok radikal,” tutur Ferry.
Tindakan itu, menurutnya, menyebabkan Prabowo dan Gerindra banyak ditinggal pemilih.
Itulah sebabnya enam kursi DPR jatah dapil Sulut tak ada satupun direbut Gerindra.
“Namun ketika dalam pidato-pidato Prabowo bahwa Gerindra tegak sebagai nasionalis, memberikan efek elektoral yang makin bagus,” tandasnya.
(Alfrits Semen)