Manado, BeritaManado.com – Sikap tegas Balai Sungai Sulawesi Utara akan menitipkan uang pembebasan lahan pembangunan Waduk Kuwil-Kawangkoan hasil penilaian appraisal di pengadilan mendapat dukungan anggota DPRD Sulut, Eva Sarundajang.
Menurut dia, masyarakat wajib menyukseskan berbagai program pembangunan infrastruktur termasuk pembangunan Waduk Kuwil-Kawangkoan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dukungan masyarakat salah-satu dalam bentuk tidak mempersulit proses pembebasan lahan. Pemerintah melalui tim appraisal menilai harga tanah sesuai aturan bahkan diatas harga biasanya. Saya setuju ketika penitipan uang di pengadilan menjadi solusi sambil menunggu penyelesaian sengketa,” jelas Eva Sarundajang kepada BeritaManado.com, Kamis (25/1/2018).
Sebelumnya diberitakan, pembangunan Waduk Kuwil-Kawangkoan di Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara masih terkendala pembebasan lahan. Padahal, Kepala Balai Sungai Sulawesi Utara, Djidon Watania, beberapa waklu mengatakan pembangunan waduk harus selesai akhir 2019.
“Lahan pembangunan waduk Kuwil terkendala pembebasan lahan karena masih banyak sengketa sehingga belum bisa dibayarkan,” ujar Djidon Watania pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi 3 DPRD Sulut, Rabu (24/1/2018).
Tambah Djidon weatania, harga tanah sudah ditetapkan tim appraisal tapi tidak disetujui pemilik lahan maka pihaknya akan menitipkan uang di pengadilan.
“Kami akan memberlakukan konsinyasi uang titip di pengadilan. Kalu sudah tuntas baru bisa diambil. Dari 306 hektar yang terbayar sudah mencapai 134 hektar, terakhir dibayarkan 53 miliar, jadi tersisa sekitar 130-an miliar,” tegas Djidon Watania.
Lanjut Djidon Watania, Waduk Kuwil-Kawangkoan dikerjakan dalam dua paket. pertama progress fisiknya sudah mencapai 16,9 persen, dan paket yang kedua mencapai 14,75 persen.
“Dana yang tersedia tahun 2018 ini, paket pertama pagunya sebesar 101 miliar, paket kedua 124,316 miliar. Totalnya kurang lebih 225 miliar,” pungkas Djidon Watania pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi 3 Adriana Dondokambey, dihadiri ketua Felly Runtuwene, Eddyson Masengi, Dick Makagansa, Yongkie Limen, Juddy Moniaga dan Bart Senduk.
(JerryPalohoon)